SUARABANTAS.COM, Tabanan – Masalah sampah plastik dan penumpukan limbah organik di tingkat rumah tangga kini mulai menemukan titik terang di Desa Sudimara, Tabanan. Melalui inovasi Teba Modern, warga Banjar Kalanganyar Kanginan kini tidak lagi bergantung sepenuhnya pada jadwal truk pengangkut sampah yang terbatas.
Ketut Rusnaya, salah satu warga sekaligus Ketua Kelompok Teba Modern, menjelaskan bahwa sistem ini mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah secara ketat. "Kita pastikan hanya sampah organik yang masuk ke dalam lubang Teba Modern, tidak boleh ada plastik. Dengan bantuan cairan dekomposer, sampah tersebut akan mengalami pembusukan dan nantinya bisa dipanen sebagai pupuk," ungkap Ketut saat menerima kunjungan Duta PSBS Padas, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Selasa (23/12/2025).
Manfaat nyata juga dirasakan oleh Indrayani, warga setempat. Ia mengaku sangat terbantu karena sampah organik rumah tangganya kini langsung diolah di lahan sendiri. "Dulu sampah sering menumpuk karena truk hanya datang dua kali seminggu. Sekarang, organik masuk Teba, dan yang anorganik kami pilah untuk dibawa ke Bank Sampah," tuturnya.
Inovasi Teba Modern yang digagas oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian pangan dan lingkungan. Dengan total 59 unit yang sudah beroperasi, pemerintah daerah berharap model pengelolaan sampah berbasis sumber ini dapat direplikasi secara masif di seluruh rumah tangga di Tabanan. Komitmen kolektif antara pemerintah dan warga menjadi fondasi utama dalam menjaga kesucian dan kebersihan alam Bali melalui tindakan nyata dari dapur masing-masing. (*)

