UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

The Dukuh Eco Life: Merawat Alam, Menghidupkan Pertanian demi Bali yang Lestari

I Wayan Suryadi pemilik The Dukuh Eco Life Bali 168 Sabtu, (18/4) di Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Di tengah modernisasi, semangat kembali ke alam dan pertanian otentik masih bergaung kuat. Di Desa Bantas, Selemadeg Timur, seorang pegiat pariwisata bernama I Wayan Suryadi merintis sebuah program inovatif bernama The Dukuh Eco Life Bali 168 ditemui Suara Bantas pafa Sabtu, (18/4/2020). Program ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, melainkan sebuah manifestasi nyata dari komitmen untuk melestarikan alam dan pertanian, yang diyakininya sebagai akar dari budaya Bali.

Pola Hidup Berbasis Keseimbangan Alam
Berdiri di atas lahan seluas 40 are sejak tahun 2017, The Dukuh Eco Life mengusung konsep ramah lingkungan yang mengutamakan keseimbangan alam. Bangunan yang ada didesain sederhana dengan material alami yang mudah didaur ulang. Menurut I Wayan Suryadi, hal ini sejalan dengan tren pariwisata masa depan, di mana wisatawan akan mencari pengalaman otentik, seperti suasana pedesaan yang asri dengan pertanian yang masih hidup.

Kawasan ini dipenuhi dengan pepohonan rimbun, tanaman pertanian, dan kebun sayuran. Pemandangan asri ini tidak hanya menciptakan suasana sejuk dan nyaman, tetapi juga membuktikan bahwa sektor pertanian dapat berintegrasi harmonis dengan pariwisata.

Selain menanam tanaman bernilai ekonomis, The Dukuh Eco Life juga mengembangkan peternakan kecil, termasuk ayam hutan, ayam broiler, dan budidaya madu. Salah satu inovasi menarik yang dilakukan adalah pemanfaatan buah kelapa yang difermentasi sebagai pakan organik untuk ayam. Metode ini tidak hanya menghemat biaya pakan, tetapi juga menghasilkan pakan dengan kandungan probiotik dan nutrisi tinggi.

"Setelah diamati, ayam yang diberi pakan organik ini menghasilkan kualitas daging dan telur yang jauh lebih bagus," ungkap Suryadi, alumni DIII Politeknik Negeri Bali. Ia juga menambahkan bahwa meskipun hanya diberi makan sekali, ayam broilernya tetap bertelur dan sehat, menunjukkan efektivitas pakan alami ini.

Bagi Suryadi, pertanian adalah sumber kehidupan dan kunci utama ketahanan pangan, terutama di masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19 yang sempat melanda. Ia meyakini bahwa jika pertanian hilang, budaya Bali pun akan ikut lenyap. Oleh karena itu, ia mendorong masyarakat untuk kembali mengoptimalkan lahan kosong, baik untuk menanam sayuran, buah-buahan, maupun tanaman herbal seperti jahe dan sirih yang kaya manfaat.

"Pangan itu ada dan secara fakta bersumber dari bidang pertanian," tegasnya. Melalui The Dukuh Eco Life, ia berharap dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk kembali ke alam dan mengembalikan kejayaan sektor pertanian.

Dibangun secara swadaya, The Dukuh Eco Life memiliki tujuan mulia untuk memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan mendukung dunia pertanian. Dengan pengalamannya di bidang pariwisata, Suryadi memahami betul apa yang dibutuhkan wisatawan. Ia berharap, keberadaannya dapat mendukung program desa wisata yang digagas pemerintah.

Mengakhiri wawancara, Suryadi menyampaikan keyakinannya, "Ketika kita berbuat untuk alam, menyayangi ibu pertiwi, alam akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia sesuai nilai-nilai luhur ajaran Tri Hita Karana." (Adi