UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Brigjen TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi Ditunjuk Sebagai Tenaga Ahli Lingkungan Hidup Kemenko Pangan: Fokus pada Teknologi Tepat Guna dan Integrasi Pangan-Lingkungan

Menko Pangan RI Zulkifli Hasan dan Brigjen Simon Petrus Kamlasi (Dok Istimewa)

SUARABANTAS.COM, Jakarta, Rabu, 9 April 2025 - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, secara resmi menunjuk Brigadir Jenderal TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi sebagai Tenaga Ahli Bidang Lingkungan Hidup. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia Nomor 02/M.PANGAN/KEP/01/2025 tentang Pengangkatan Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Pangan.

Brigadir Jenderal TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi (SPK), seorang purnawirawan TNI kelahiran Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Diangkat sebagai Tenaga Ahli Bidang Lingkungan Hidup di Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia. Tugas utamanya adalah memberikan masukan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan terkait lingkungan hidup.

Pengangkatan ini diresmikan melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pangan Nomor 02/M.PANGAN/KEP/01/2025. Penunjukan ini dilakukan di Jakarta, tempat kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia berada.

Pengangkatan SPK dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan keahlian di bidang lingkungan hidup dalam merumuskan kebijakan pangan yang berkelanjutan. Menko Pangan Zulkifli Hasan memberikan kepercayaan kepada SPK untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dalam setiap kebijakan pangan.

Dalam menjalankan tugasnya, SPK akan fokus pada beberapa hal krusial. Pertama, ia akan memberikan masukan kepada Menko Pangan terkait isu-isu lingkungan hidup secara proaktif. Kedua, ia akan mengkomunikasikan hal-hal terkait lingkungan hidup kepada unit-unit terkait di bawah koordinasi Kemenko Pangan, termasuk Bulog dan Badan Gizi. Ketiga, SPK menekankan pentingnya integrasi antara isu pangan dan lingkungan, bukan dikotomi. Menurutnya, keduanya adalah dua sisi mata uang yang sama.

Lebih lanjut, SPK mengungkapkan strateginya akan berlandaskan pada pendekatan bentang alam (landscape approach) yang mempertimbangkan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi secara simultan. Ia juga menyoroti potensi besar teknologi tepat guna dan praktik agroekologi sebagai solusi konkret untuk menyeimbangkan produktivitas pangan dan konservasi lingkungan.

"Strategi saya adalah mendorong perumusan kebijakan berbasis data dan pendekatan bentang alam (landscape approach), di mana aspek ekologi, sosial, dan ekonomi dipertimbangkan secara bersamaan, "ujar SPK.

Sebagai putra daerah Nusa Tenggara Timur, SPK juga memiliki perhatian khusus terhadap isu air dan inovasi pertanian untuk masyarakat di wilayah tersebut. Ia menyatakan komitmennya untuk turun langsung dan mengusulkan ide-ide inovatif di bidang pangan kepada Menko Pangan.

Dengan latar belakang militer dan semangatnya terhadap isu lingkungan, SPK membawa perspektif unik dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Mottonya, "Jangan beri air mata kepada anak cucu kita, tapi berilah mata air kepada anak cucu kita," mencerminkan visinya untuk masa depan yang lebih baik dan berkeadilan bagi generasi mendatang. Ia juga mendorong sinergi antara masyarakat dan TNI dalam menjaga lingkungan sekaligus membangun sentra-sentra pangan. (SB