SUARABANTAS, Jakarta – Aroma harum khas daun pandan yang selama ini akrab sebagai penambah cita rasa dan pewangi alami, ternyata menyimpan potensi kesehatan yang luar biasa. Berdasarkan penelusuran dan berbagai sumber, termasuk catatan pengobatan tradisional dan penelitian awal, tanaman dengan nama latin Pandanus amaryllifolius ini menunjukkan khasiat signifikan dalam membantu penyembuhan berbagai penyakit, termasuk diabetes.
Daun pandan, yang lazim digunakan dalam kuliner dan sebagai pengharum ruangan di berbagai negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia, kini semakin disorot karena kandungan senyawa aktif di dalamnya. Tanaman ini bukan hanya sekadar warisan budaya dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad, tetapi juga menunjukkan potensi farmakologis yang menarik perhatian para peneliti modern.
Informasi mengenai manfaat kesehatan daun pandan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk catatan pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, serta kutipan dari platform kesehatan terkemuka seperti WebMD dan Healthline. Lebih lanjut, penelitian awal yang dilakukan terhadap manusia juga memberikan indikasi positif mengenai potensi daun pandan, seperti studi yang melibatkan 30 orang dewasa sehat terkait pengaruh teh pandan terhadap kadar gula darah.
Penggunaan tradisional daun pandan sebagai obat herbal telah lama dipraktikkan di berbagai wilayah Asia Tenggara. Studi penelitian terkait manfaatnya juga dilakukan di berbagai institusi penelitian, meskipun lokasi spesifik dari penelitian yang dikutip tidak disebutkan secara rinci. Namun, popularitas pandan sebagai tanaman obat tersebar luas di kawasan ini.
Pengetahuan mengenai manfaat daun pandan sebagai obat tradisional telah ada selama ratusan tahun. Namun, penelitian ilmiah modern yang berusaha memvalidasi khasiat tersebut dan mengungkap mekanisme kerjanya baru mulai berkembang. Studi mengenai pengaruh teh pandan terhadap kadar gula darah, misalnya, merupakan salah satu contoh penelitian awal yang dilakukan baru-baru ini.
Potensi daun pandan sebagai herbal multikhasiat menawarkan alternatif alami dan terjangkau dalam mendukung kesehatan. Kemampuannya dalam membantu mengendalikan kadar gula darah sangat relevan mengingat prevalensi diabetes yang terus meningkat. Selain itu, potensi pandan dalam meredakan nyeri, mencegah penyakit jantung, meredakan stres, mengatasi masalah kulit kepala dan pernapasan, hingga menurunkan risiko batu ginjal, menjadikannya sumber daya alam yang patut dieksplorasi lebih lanjut.
Kandungan nutrisi dan senyawa fitokimia dalam daun pandan diduga menjadi kunci khasiatnya. Vitamin A, C, beta-karoten, dan antioksidan yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian awal juga mengindikasikan adanya senyawa aktif yang memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik alami. Untuk pemanfaatannya, daun pandan biasanya diolah menjadi air rebusan (teh), pasta, atau ekstrak, mengingat tekstur daunnya yang berserat kasar tidak cocok untuk dikonsumsi langsung.
Meskipun berbagai penelitian awal dan catatan tradisional menunjukkan potensi manfaat daun pandan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakannya sebagai bagian dari pengobatan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain. (SB)