![]() |
Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto |
Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto kembali mencuat setelah diusulkan oleh Kemensos. Selly Andriany Gantina, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, memberikan tanggapannya. Kemensos dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) menjadi pihak yang mengusulkan dan menilai calon pahlawan nasional.
Pernyataan ini disampaikan di Jakarta, sebagai respons terhadap usulan yang sedang dibahas di tingkat nasional. Pernyataan Selly disampaikan pada hari Rabu, 23 April 2025, menyusul pemberitaan mengenai pembahasan calon pahlawan nasional oleh Kemensos pada bulan sebelumnya.
Usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto memicu beragam pandangan, mengingat perannya yang signifikan dalam sejarah Indonesia, terutama dalam pembangunan, namun juga catatan kontroversial terkait isu hak asasi manusia dan praktik korupsi di masa pemerintahannya. Selly menekankan pentingnya proses penilaian yang matang dan menyeluruh oleh lembaga yang berwenang.
Ia juga menyinggung julukan "Bapak Pembangunan Indonesia" yang melekat pada Soeharto, dan perlunya penjelasan akademis terkait alasan pemberian gelar pahlawan jika memang terealisasi.
Selly menyatakan bahwa proses penilaian gelar pahlawan nasional harus dilakukan secara bertahap dari bawah dan melibatkan berbagai aspek penilaian yang matang oleh lembaga yang berwenang. Ia menyerahkan sepenuhnya penilaian kelayakan Soeharto sebagai pahlawan nasional kepada lembaga resmi yang memiliki wewenang dan indikator penilaian yang jelas.
Lebih lanjut, Selly membuka kemungkinan Komisi VIII DPR RI akan memanggil pihak Kemensos untuk membahas usulan ini setelah mendapatkan informasi yang lebih jelas.
Selly juga menyoroti pentingnya menghargai tokoh-tokoh daerah yang berjasa di wilayahnya masing-masing, meskipun belum berdampak secara nasional. Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan menyatakan tidak mempermasalahkan usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.
Kemensos bersama TP2GP diketahui telah membahas pengusulan calon pahlawan nasional tahun 2025, di mana terdapat 10 nama dalam daftar, termasuk Soeharto yang merupakan pengajuan kembali. Tokoh-tokoh lain yang kembali diusulkan antara lain K.H. Abdurrahman Wahid, K.H. Bisri Sansuri, Idrus bin Salim Al-Jufri, Teuku Abdul Hamid Azwar, dan K.H. Abbas Abdul Jamil. (SB)