SUARABANTAS.COM, Denpasar - Masyarakat di sejumlah wilayah Pulau Bali mengalami pemadaman listrik secara meluas pada Jumat (2/5/2025) sore. Gangguan yang terjadi sekitar pukul 16.00 WITA ini menyebabkan aktivitas warga dan operasional beberapa fasilitas publik sempat terganggu. Pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.
Pemadaman listrik melanda sebagian besar wilayah Bali, termasuk pusat Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan. Gangguan ini mengakibatkan terhentinya aliran listrik secara tiba-tiba, mempengaruhi aktivitas sehari-hari masyarakat dan operasional bisnis.
Jutaan penduduk dan wisatawan di Bali merasakan dampak pemadaman ini. Beberapa fasilitas strategis seperti rumah sakit dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga sempat mengalami gangguan, namun segera menjadi prioritas utama dalam pemulihan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, bertindak sebagai juru bicara Presiden Republik Indonesia, menyampaikan keterangan resmi dari pemerintah. Dalam keterangannya, beliau menyampaikan keprihatinan Presiden atas kejadian ini dan mengapresiasi respons cepat PT PLN (Persero). Pemadaman listrik ini terjadi di Pulau Bali, dengan wilayah terdampak meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan.
Pemadaman listrik dilaporkan terjadi sekitar pukul 16.00 WITA pada hari Jumat, 2 Mei 2025. Sebelumnya, pada pagi hari yang sama, juga terjadi gangguan listrik di beberapa wilayah seperti UP3 Bali Selatan (ULP Kuta) sekitar pukul 09.32 WITA dan UP 3 Bali Timur (ULP Gianyar) sekitar pukul 10.27 WITA.
Berdasarkan laporan yang dihimpun, penyebab utama pemadaman meluas ini adalah gangguan pada kabel laut yang menghubungkan sistem kelistrikan antara Pulau Jawa dan Bali. Gangguan ini mengakibatkan trip (terputusnya aliran listrik secara otomatis sebagai pengaman) pada seluruh pembangkit listrik di sistem Bali, sehingga memicu pemadaman yang meluas.
Mensesneg Prasetyo Hadi menyatakan bahwa jajaran PT PLN (Persero) bergerak cepat dalam menangani gangguan ini. Dalam waktu sekitar 45 menit setelah pemadaman, sebagian besar pasokan listrik di Bali berhasil dipulihkan.
Proses pemulihan terus dilakukan secara bertahap dengan mengutamakan stabilitas dan keselamatan sistem kelistrikan. Pemerintah juga terus memantau proses pemulihan secara intensif dan berjanji untuk memastikan layanan publik kembali berjalan normal secepat mungkin.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, sebelumnya juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti gangguan ini dan berupaya maksimal untuk memulihkan pasokan listrik secepatnya. (*)