SUARABANTAS.COM, Tabanan - Balai Keluarga Berencana (KB) Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, menggelar mini lokakarya tingkat kecamatan hari ini, Kamis (15/5), bertempat di kantor Balai KB setempat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, yang bertujuan untuk menyatukan program dan kegiatan dari berbagai sektor dalam upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabanan.
Fokus utama dari mini lokakarya ini adalah sosialisasi dan penguatan Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) di tingkat kecamatan Selemadeg Timur. Program ini mengusung tema sentral “GENTING” dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan krusialnya pencegahan stunting melalui peran aktif orang tua asuh. Sasaran utama program ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita (baduta) hingga usia 24 bulan, periode emas tumbuh kembang anak. Selain itu, edukasi juga diberikan kepada calon pasangan pengantin
Nyoman Karyawan, Penyuluh KB Kecamatan Selemadeg Timur, menekankan bahwa inisiatif menjadi orang tua asuh dalam pencegahan stunting terbuka bagi siapapun tanpa batasan. “Baik dari unsur pemerintah, komunitas, maupun individu, semuanya memiliki peran penting untuk saling bahu-membahu mencegah stunting, khususnya di Kecamatan Selemadeg Timur,” ujarnya. Lebih lanjut, Karyawan menunjukkan perkembangan positif dari implementasi program GENTING selama tiga bulan terakhir, di mana kondisi kesehatan dan pertumbuhan anak-anak yang dipantau mengalami peningkatan gizi dan Nyoman Karyawan mengucapkan terima kasih atas dukungan para mitra, "imbuhnya.
![]() |
Suasana mini lokakarya Program GENTING di Balai Keluarga Berencana Kecamatan Selemadeg Timur. |
Kegiatan mini lokakarya ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Perwakilan Camat Selemadeg Timur, Kapolsek Selemadeg Timur, Perwakilan Koramil 2 Selemadeg, Tim Penggerak PKK Kecamatan Selemadeg Timur, perwakilan dari Puskesmas I dan II Kecamatan Selemadeg Timur, para pemegang program gizi dari kedua puskesmas, Penyuluh KB Kecamatan Selemadeg Timur, petugas data, Penyuluh Agama Hindu Kecamatan Selemadeg Timur, serta berbagai mitra orang tua asuh dari MGPSSR Selemadeg Timur, Yayasan Bhakti Yoga Dharma, Yayasan Taman Sekar Harum, dan Ni Putu Dian Primasari (Prima Aksara).
Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang urgensi pencegahan stunting. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat sebagai orang tua asuh dalam memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Dengan demikian, diharapkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tabanan, dapat menurun secara signifikan, demi mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045.
Mini lokakarya ini dibuka dan ditutup oleh Kapolsek Selemadeg Timur, AKP I Nyoman Artadana, S.H.,M.H., yang bertindak sebagai tim pengarah kegiatan. Kehadiran unsur kepolisian menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pencegahan stunting di wilayah hukumnya. (SB)