SUARABANTAS.COM, Tabanan – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menegaskan bahwa pembangunan di wilayahnya harus diinterpretasikan sebagai langkah yang komprehensif dan terstruktur. Hal ini diungkapkan dalam rangka menjaga kesucian dan keharmonisan alam beserta isinya, sejalan dengan prinsip Trisakti Bung Karno: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Pernyataan ini disampaikan Sanjaya dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Tabanan Tahun 2025-2029. Ia menekankan bahwa pembangunan bukan hanya tentang fisik, melainkan juga aspek spiritual, budaya, dan kesejahteraan masyarakat. Lima bidang prioritas pembangunan Tabanan Era Baru meliputi pangan, sandang, dan papan; pendidikan dan kesehatan; jaminan sosial dan ketenagakerjaan; adat, agama, tradisi, seni, dan budaya; serta pariwisata yang didukung infrastruktur ramah lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga; Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah; jajaran Forkopimda, Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra; Sekda Tabanan, I Gede Susila; Kepala BPS Tabanan, Ni Putu Winarni; para Asisten Setda; kepala Perangkat Daerah; serta perwakilan dari instansi vertikal, Perusda, perbankan, perguruan tinggi, dan undangan lainnya. Kepala Bappeda Tabanan, I Gede Urip Gunawan, juga menyampaikan laporannya.
Musrenbang RPJMD ini bertujuan untuk menghimpun masukan demi penyempurnaan dokumen perencanaan. Muatan RPJMD telah disusun berdasarkan visi dan misi kepala daerah terpilih dan mengacu pada dokumen teknokratik RPJMD Semesta Berencana. Ini adalah momen strategis untuk merumuskan arah pembangunan Tabanan lima tahun ke depan, dengan mempertimbangkan pencapaian positif dalam pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam lima tahun terakhir.
Sanjaya menekankan bahwa seluruh pembangunan di Tabanan harus dilakukan dengan tata kelola yang transparan, akuntabel, serta berorientasi pada pelayanan. Ia juga mengingatkan agar seluruh perangkat daerah bekerja dalam satu irama dan satu komando, menjemput potensi lokal seperti buah, peternakan, dan pariwisata. Bupati Sanjaya berharap para pemangku kepentingan memberikan masukan konstruktif demi penyempurnaan dokumen perencanaan dan meminta kepala perangkat daerah mencermati RPJMD sebagai pedoman strategis agar perencanaan pembangunan tidak melenceng dari visi besar yang telah ditetapkan. (*)