UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Perkuat Kesiapsiagaan, TNI dan Instansi Tabanan Susun Rencana Kontinjensi Gempa Bumi 2026-2028

Focus Group Discussion (FGD) dihadiri: unsur Forkopimda Tabanan, perwakilan BPBD Provinsi Bali, TNI–Polri, Dinas terkait, serta relawan dan akademisi yang tergabung dalam forum pengurangan risiko bencana. (Foto Istimewa) 

SUARABANTAS.COM, Tabanan – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tabanan bersama berbagai instansi terkait, akademisi, dan relawan, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) strategis. Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun Rencana Kontinjensi (Renkon) Bencana Gempa Bumi Kabupaten Tabanan untuk periode tahun 2026 hingga 2028, sebagai langkah mitigasi terhadap salah satu ancaman utama di wilayah tersebut. FGD berlangsung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana, Kantor Bupati Tabanan, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan pada Selasa, 4 November 2025.

Penyusunan Rencana Kontinjensi (Renkon) Bencana Gempa Bumi Kabupaten Tabanan periode 2026–2028 melalui kegiatan FGD. Diwakili oleh Pgs Pasiops Kodim 1619/Tabanan, Kapten Cke Gede Resmanto, unsur Forkopimda Tabanan, perwakilan BPBD Provinsi Bali, TNI–Polri, Dinas terkait, relawan, dan akademisi yang tergabung dalam forum pengurangan risiko bencana.

Untuk menyamakan persepsi antarinstansi dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi sebagai ancaman utama, serta memperkuat sinergitas aparat kewilayahan dengan instansi penanggulangan bencana.

Melalui diskusi terfokus selama satu hari yang menghasilkan poin-poin strategis, termasuk pembagian peran lintas instansi, pembaruan data rawan bencana, dan simulasi skenario penanganan bencana.

Dalam FGD tersebut Kodim 1619/Tabanan menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan bencana.

Pgs Pasiops Kodim 1619/Tabanan, Kapten Cke Gede Resmanto, yang mewakili Dandim Letkol Inf Trijuang Danarjati, S.A.P., M.I.P., menyatakan bahwa keikutsertaan TNI AD merupakan bentuk dukungan aktif terhadap rencana kontinjensi.

“Kodim 1619/Tabanan siap mendukung penuh langkah-langkah yang disusun dalam rencana kontinjensi ini, terutama dalam aspek koordinasi lintas sektor, pengamanan wilayah, serta bantuan evakuasi dan logistik apabila terjadi bencana,” tegas Kapten Gede Resmanto.

Ia menekankan bahwa kegiatan semacam ini sangat vital untuk meningkatkan sinergitas serta memperkuat kesiapan personel TNI dalam mendukung operasi kemanusiaan saat masa darurat. Tujuan utama dari sinergi ini adalah memastikan pedoman yang tersusun dapat mempercepat respons dan meminimalkan dampak korban.

FGD yang diinisiasi oleh BPBD Kabupaten Tabanan ini menghasilkan sejumlah poin strategis yang akan menjadi landasan bagi penanggulangan bencana di masa depan. Di antaranya adalah:

* Pembagian Peran yang jelas di antara lintas instansi.
* Pembaruan Data wilayah rawan bencana.
* Simulasi Skenario penanganan gempa bumi, khususnya yang berpotensi berdampak pada infrastruktur vital dan permukiman warga.

Kapten Gede Resmanto menutup kegiatan dengan mengapresiasi inisiatif BPBD Tabanan dan menyerukan kepada seluruh unsur yang terlibat untuk menjaga komitmen, kesiapsiagaan, dan semangat gotong royong.

“Bencana tidak bisa kita hindari, tapi dengan persiapan yang baik dan kerja sama yang solid, kita bisa mengurangi dampaknya bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)