UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Upacara Tumpek Krulut: Manifestasi Rasa Kasih Sayang Melalui Seni Gamelan


SUARABANTAS.COM, Tabanan - Umat Hindu di Bali kembali merayakan Hari Raya Tumpek Krulut, hari suci yang didedikasikan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara. Perayaan ini bertepatan dengan Sabtu Kliwon Krulut, wuku ke-17 dalam kalender Bali, dan menjadi tumpek keempat dari enam jenis tumpek yang ada.

Menurut Drs. Ni Made Sri Arwati dalam bukunya "Hari Raya Tumpek," secara harfiah, Krulut berasal dari kata lulut yang berarti "senang luar biasa" atau "tresna pisan/kepingon" dalam bahasa Bali. Rasa senang yang mendalam ini secara khusus ditujukan kepada mereka yang berprofesi di bidang seni suara dan tetabuhan.

Filosofi di Balik Seni dan Pemujaan
Tumpek Krulut bukan sekadar ritual, melainkan sebuah perayaan yang memiliki makna filosofis mendalam. Seni gamelan dianggap sebagai ciptaan ilahi yang mampu membangkitkan rasa saling mengasihi antar sesama manusia. 

Melalui suara-suara harmonis yang dihasilkan, para penabuh, penari, dan penikmat seni dapat merasakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan. Fenomena ini, seperti yang dijelaskan dalam sumber, dapat menyentuh batin hingga mampu menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Selain itu, Tumpek Krulut merupakan ajang pemujaan rasa syukur atas penciptaan suara-suara suci dalam bentuk tabuh atau gamelan. Upacara ini juga menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa asih, asah, dan asuh di antara sesama, dengan seni tetabuhan sebagai jembatannya.
Pelaksanaan Upacara Berdasarkan Lontar "Aji Gurnita"

Pelaksanaan upacara Tumpek Krulut sesuai dengan tuntunan lontar "Aji Gurnita" menekankan pengupacaraan segala jenis gamelan atau tetabuhan. Upakara atau banten yang digunakan meliputi sesayut, pengambyan, peras, penyeneng, sodaan, daksina, dan berbagai persembahan lainnya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa, kala, dan patra (tempat, waktu, dan keadaan).

Dengan demikian, Tumpek Krulut menjadi hari yang sarat makna, mengingatkan umat Hindu akan pentingnya seni dan keharmonisan sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan dan spiritualitas yang mendalam. (Adi