SUARA BANTAS. Pijat refleksi tidak bisa dilakukan sembarang orang, hanya terapis yang memiliki pengalaman dan sertifikasi tertentu yang boleh melakukannya. Pijat ini bisa saja menimbulkan dampak yang kurang baik apabila dilakukan oleh sembarang orang.
Ternyata sebagian besar masyarakat menyukai pijat refleksi sebab metode ini dianggap sebagai salah satu metode pengobatan penyakit tertentu dengan aman, tanpa harus mengkonsumsi obat-obat yang tentunya mengandung bahan-bahan kimia. Hanya terapis yang memiliki pengalaman dan pernah mengikuti pelatihan serta memiliki sertifikasi tertentu yang boleh melakukannya.
I Wayan Sadia alias Gede Nasib tingkatkan profesional ikut dalam Ikatan Pengobat Alternatif Tradisional Indonesia tahun 2009 |
Untuk diketahui pijat refleksi ini dilakukan dengan cara sederhana yaitu hanya dengan menggunakan jari-jari tangan, dan apabila diperlukan bisa memakai alat bantu pijat lainnya untuk menekan titik-titik syaraf pada tangan dan kaki termasuk dalam tehnik pijat biasanya menggunakan minyak terapi dengan bahan aromatherapy sehingga memberikan efek relaksasi.
Seperti yang dilakukan oleh I Wayan Sadia atau lebih dikenal Gede Nasib pria kelahiran 30 Juli 1971 asal Br. Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Ia menambah kan bahwa prinsip dalam hidupnya adalah bisa membantu sesama sesuai dengan kemampuan melalui kegiatan pijat dan refleksi untuk membantu masyarakat yang mengalami keluhan pegal-pegal dibadan, keseleo, sakit kepala, sakit gigi dilakukan sejak tahun 2006 pelanggannya ada dari anggota TNI, Polri, DPRD, Pejabat dan masyarakat umum semua dlayani dengan sepenuh hati "ujarnya. Durasi waktu pijat sekitar 60 menit hal ini dilakukan dengan spirit ngayah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ada pelanggan yang datang langsung atau ditelepon untuk diminta datang kerumahnya. Apapun kondisi dalam hidup Gede Nasib hanya bisa mensyukuri dan mencoba berpikir positif dengan kata lain, konsep meyadnya melalui pijat refleksi.
Mengenai dasar keilmuan bidang terapis dan pijat refleksi termasuk pernah ikut pelatihan tentang tanaman obat.
Gede Nasib pernah ikut pendidikan dan sertifikasi di :
1.Bali Padma Internasional Training Center Denpasar dengan Program Spa Therapist tahun 2008
2. Pelatihan Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Obat bekerjasama dengan IPATRI ( Ikatan Pengobat Alternatif Tradisional Indonesia ) tahun 2009 di Padma Herbal Tabanan. Ikatan Pengobat Alternatif Tradisional Indonesia merupakan wadah bagi para simpatisan , praktisi dan siapa saja yang tertarik pada dunia pengobatan alternatif atau tradisional dibentuk tanggal 15 Nopember 2006 di Denpasar Bali
Dengan berbekal pelatihan tersebut walau hanya sebagai tukang pijat tetap ingin profesional sesuai prosedur dan etika pengobat tradisional. Astungkara, dengan berprofesi sebagai tukang pijat dirinya mengakui banyak punya sahabat dan mendapat respon serta simpati yang baik. Penutup kata disampaikan bahwa hal ini tidak lepas dari karunia dan kehendak Ida Sang Hyang Widi Wasa sebagai umat kita hanya bisa berusaha dan berdoa "tutupnya.