UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Dharmatula Manfaat Membaca Bhagavadgita

SUARA BANTAS. Bhagavad gita merupakan salah satu dari kitab suci Weda yang diakui sebagai buku filsafat yang tiada bandingannya di dunia ini dan dipelajari oleh tokoh —tokoh besar dunia seperti Albert Einstein, Thoreau, Kant, Mahatma Gandhi, Bung Karno sampai mantan personil The Beatles mendiang George Harisson. 

Kedudukan Bhagavad gita diantara kelompok Weda bahwa Bhagavad gita termasuk kedalam kelompok Veda Sruti dan juga Veda Smerti. Veda Sruti berarti Veda atau kitab vahyu yg diturunkan langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui para Maharesi sedangkan Veda Smerti berarti Veda yang disusun kembali berdasarkan ingatan— ingatan.
Di Indonesia Bhagavad gita dikenal sebagai pancamo Veda (Veda yang ke-5) setelah catur Veda. Bhagavad gita adalah intisari segala ajaran Veda, yang berisikan pengetahuan  yang lengkap, menjawab segala pertanyaan yang muncul dalam usaha  seseorang untuk mencapai kesempurnaan.  
Untuk membebaskan diri dari penderitaan di dunia material ini yang terdiri dari kelahiran, kematian, usia tua dan penyakit maka sangatlah penting bagi kita memiliki Bhagavad gita sebagai senjata untuk menghadapi maya (ilusi) yang diakibatkan oleh kebodohan, sehingga tujuan hidup di dunia ini dapat dicapai, yaitu moksa dan jagadhita.   

I Nyoman Surata / Sruta Deva Dasa menjelaskan manfaat mempelajari Bhagavadgita hadir pada kesempatan tersebut I Ketut Mardiana, SE (Owner Flora Photo), Ir. I Nyoman Algy Yustana ( Ketua Paiketan Pengusaha Kecil dan Menengah Semeton Bali) dan Redaksi Jurnalis Warga Suara Bantas I Wayan Subadianta, S.Sos bertempat di Ashram Nitai Gaurangga Baha, Mengwi, Badung. Dokumentasi photo sekitar awal tahun 2019

Bhagavad gita yang merupakan kesusastraan rohani yang telah dikenal di seluruh dunia wajib dibaca oleh umat manusia dengan teliti sekali. Gita sastram imam punyam yah pathet  prayatah puman. 

Kalau seseorang mengikuti ajaran Bhagavad gita sebagaimana mestinya, Ia dapat dibebaskan dari segala kesengsaraan dan kecemasan dalam kehidupan ini. Ia akan dibebaskan dari segala rasa takut dalam hidup ini dan penjelmaan yang  akan datang  akan bersifat  rohani.

(Gita Mahatmya 1) :
          Gitadhyayana silasya
                   Pranayama Parashara ca
            Naiva santi hidup papani
                    Purva janma krtani ca

Kalau seseorang membaca Bhagavad  gita dengan tulus dan serius, maka atas karunia Tuhan segala reaksi perbuatannya yang salah dari dahulu tidak bereaksi lagi terhadap dirinya.

 (Gita Mahatmya 2)".
                Mala nirmocanam pumsam
                          Jala snana dine dine
                 Sakrd gitamrta snanam
                             Samsara mala nasanam

Orang dapat membersihkan badannya setiap hari dengan cara mandi di dalam air, tetapi kalau seseorang mandi sekali saja dalam air suci gangga Bhagavad gita, maka hal hal yang kotor dari kehidupan materialnya dimusnahkan  seluruhnya.

(Gita Mahatmya 3).
                Gita su—gita kartavya
                           Kim anyaih sastra vistaraih
                 Ya saya padmanabhasya
                            Muka padmad vinihsrta

Oleh karena Bhagavad gita  adalah sabda Tuhan Yang Maha Esa, orang hanya perlu membaca kesusastraan Veda lainnya. Orang hanya perlu membaca dan mendengar Bhagavad gita  dengan penuh perhatian secara teratur. Pada jaman ini, manusia begitu sibuk dengan kegiatan duniawi sehingga tidak mungkin mereka membaca semua kesusastraan Veda. Tetapi ini tidak diharuskan. Buku yang satu ini yakni Bhagavad gita sudah cukup, sebab  Bhagavad gita adalah sabda kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.

(Gita Mahatmya 4).
                Bharatamrta—sarvasyam
                         Visnu vaktrad vinihsrtam
                 Gita gangodakam pitva
                       Punar janma na vidyate

Orang yang meminum air gangga pasti akan mencapai pembebasan, apalagi orang yang meminum air Bhagavad gita. Bhagavad gita adalah intisari Mahabharata dan sabda Sri Krsna sendiri, Visnu yang asli.

(Gita Mahatmya 5). 
Bhagavad gita adalah sabda dari bibir kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, dan dikatakan bahwa sungai gangga berasal dari kaki padma Tuhan Yang Maha Esa. Tentu saja tidak ada perbedaan antara bibir dan kaki Tuhan, tetapi setelah mempelajari hal ini tanpa berat sebelah, kita akan menghargai bahwa Bhagavad gita lebih penting lagi daripada air sungai gangga.
Untuk meyakinkan bahwa Bhagavad gita  adalah yang sangat perlu untuk kita miliki dan dibaca oleh umat Hindu pada khususnya  dan umat manusia pada umumnya, kita bisa membaca manfaat atau keuntungan, baik material maupun spiritual dari membaca Bhagavad gita  yang dikutip dari kitab Visnu Purana. 

Sloka1
            Dharovaca
             Bhagavan paramesana
                   Bhaktir avyabicarini
              Prarabdham bhujyamanasya
                    Karma bhawati he prabho
Dhara(ibu pertivi) berkata :oh Tuhan yang penuh berkah. Wahai penguasa tertinggi..,wahai yg terpuji, bagaimanakah dia yang dibelenggu oleh prarabdha karma dapat memperoleh kebaktian yang tiada terputus?

Sloka 2
              Visnur uvaca
               Prarabdham bhujyamano hi
                        Gitabhya saratah sada
                Sa muktah sa sukhi loke
                         Karmana no pal  ipyate
Sri Visnu (Varaha deva) bersabda: bahkan dia yang dikuasai oleh prarabdhakarma dapat menjadi mukta (jiwa terbebaskan) dan orang berbahagia di dunia ini, bila dia mengabdikan diri pada pelaksanaan gita secara terus menerus. Tidak ada karma baru yang akan menodainya.

Sloka 3
             Mahapapadipapani
                    Gita dhyanam kartu cet
             Kvacit sparsam na kurvanti
                     Nal ini dalam ambuvat
Dosa dosa betapa pun berat dan menjijikkannya tidak akan pernah menodai  dia yg senantiasa bermeditasi dan memusatkan pikiran kepada Gita, bagaikan daun bunga padma tak basah oleh air sekalipun ia tumbuh di tengah kolam.

Sloka 4-5
              Gitayah pustakam yatra
                       Yara pathah pravartate
               Tatra sarvani tirthani
                         Prayaga dini Tatra vai
                Sarve devas ca rsayo
                         Yoginah pannagas ca ye
                 Gopala gopika va pi
                          Naradoddhavaparsadaih
Dimanapun kitab suci Bhagavad gita  disimpan atau di mana pun Gita dipelajari, segala tempat perziarahan suci seperti Prayag akan ada disana. Semua deva, Rsi, Yogi, Naga sorgawi,  para gopa, para gopi, Narada, Udava, dan segenap rekan mereka pastilah akan datang untuk berdiam di tempat itu.

Sloka 6
            Sahayo jayate sighram
                     Yatra gita pravartate
            Yatra gita vicaras ca
                       Pathanam Pathanam srutam
             Tatraham niscitam prthvi
                       Nivasami sadaiva hi
Dimanapun gita dibacakan, ditanyajawabkan, didengarkan, diajarkan, atau dinarasikan, wahai bumi, tak diragukan lagi di sanalah aku bertahta. Pertolongan apapun yang dibutuhkan di tempat itu, akan segera diberikan.

Sloka 7
             Gitasraye ham tisthami
                        Gita me cottamam grham
             Gita jnanam upasritya
                         Trin lokan palayamy aham
Diantara semua tempat yang Kuhadiri gita adalah kediaman terbaik Ku. Itu adalah tempat persemayaman tertinggi Ku. Dan aku melindungi ketiga dunia ini dengan pengetahuan gita.

Sloka 12
              Tribhagam pathamas tu
                        Gangasnana Phalam labhet
               Sadamsam japamanas tu
                        So maya gapapalam labet
Siapapun yang mengucapkan sepertiga dari Gita akan memperoleh jasa kebaikan yang diperoleh dari mandi di sungai gangga. Dia yang Mengucapkan  sepernamnya akan mendapatkan pahala dari melaksanakan satu soma yadnya.

Sloka 13
              Eka dhyayam tu yo nityam
                       Pathate bhakti samyutah
               Rudra lokam avapnoti
                         Gano bhutva vasec ciram
Dia yang membaca satu bab setiap hari dengan penuh rasa bhakti akan mencapai Rudra loka dan hidup disana selama masa yang sangat panjang, menjadi rekan deva Siva.

Sloka 14
 
              Adhyayam slokapadam va
                         Nityam yah Pathate narah
               Sa yati naratam yavan
                        Manvantaram vasundhare
Wahai ibu pertivi, siapapun yang membaca seperempat bab ataupun hanya seperempat sloka setiap hari, dipastikan akan lahir sebagai manusia selama satu manvantara (masa pemerintahan satu manu).

Sloka 15—16
             Gitayah sloka dasakam
                     Sapta panca catustayam
               Dvau trinekam tad ardham
                      Va slokanam ya pathen narah
                Candralokam avapnoti
                       Varsana mayutam dhruvam
                 Gita patha sama yukto
                         Mrto manusatam vrajet.
Orang yang mengucapkan sepuluh, tujuh, lima, empat, tiga, atau dua sloka atau bahkan setengah sloka gita, pastilah akan mencapai Candraloka selama sepuluh ribu tahun. Dia yang meninggalkan badannya saat membaca Gita pasti akan mencapai kelahiran sebagai manusia.

Sloka 17
             Gitabhyasam punah krtva
                     Labhate muktim uttamam
             Gitetyuccara samyukto
                      Mryamano gatim labhet.
Kemudian kembali ia melaksanakan Gita, dia akan mencapai pembebasan. Orang yang menjelang ajal mengucapkan hanya kata "GITA"  saja akan mencapai pembebasan.

Sloka18
              Githarta sravana'sakto
                       Mahapapayuto 'piva
               Vaikuntham samavapnoti
                       Visnuna maha modate
Bahkan seseorang yang telah berbuat banyak dosa akan pergi ke Vaikunta dan hidup bersama Sri Visnu, bila ia mengembangkan minat untuk mendengar Gita.

Sloka19
             Gitartham dhyayam nityam
                    Krtva Karmani bhurisah
               Jivan muktah sa vijneyo
                        Dehante paramam padam
Dia dianggap sebagai Jivan mukta (orang yang sudah terbebaskan bahkan dalam badan saat ini) yang  senantiasa bermedetasi  pada makna Gita sembari melaksanakan pekerjaannya sehari hari. Pada saat kematian pastilah akan mencapai dunia rohani.

Sloka 20
               Gitam asritya  bahavo
                         Bhubhujo janaka dayah
                 Nirdhuta kalmasa loke
                            Gita yatah  param padam.
Banyak raja seperti Janaka yang menjadi suci sepenuhnya dan mencapai tujuan tertinggi setelah berlindung kepada Gita.

Sloka 21
               Gitayah  pathanam krtva
                        Mahatmyam naiva ya pathet
                 Vrtha patho bhavet tasya
                           Srama Eva hy udahrtah
Pembacaannya tidak berguna dan segala usahanya menjadi sia--sia bila seseorang tidak mengucapkan Mahatmyam ini setelah menyelesaikan pembacaan Gita.

Sloka 22
              Etan mahatmyam samyuktam
                       Gitabhyasam karoti yah
                Sa tat Phalam avapnoti
                        Durlabham gratis apnuyat
Dia yang mempelajari Gita berikut uraian tentang keagungannya ini akan mendapatkan manfaat-manfaat sebagaimana disebutkan didalamnya, dan akan mencapai tujuan yang paling tinggi dan paling langka.
Sloka 23
               Suta uvaca
               Mahatmyam etad gitaya
                        Maya proktam sanatanam
                 Gitante ca pathedyas tu
                          Yad uktam tat Phalam labhet
                  Iti Sri varaha purane  Sri
                           Gita Mahatmyam sampurnam
Suta Gosvami berkata:d yang Mengucapkan Mahatmyam yang telah Aku kumandangkan ini setelah mempelajari Gita, akan mendapatkan pahala yang disebutkan di sini. Demikianlah uraian Varaha Purana yang dikenal sebagai Keagungan  Gita, Sri Gita Mahatmyam. 
Dengan mengetahui begitu banyak manfaat baik secara material maupun spiritual yang akan kita dapatkan dari membaca atau mempelajari Bhagavad gita maka sangatlah penting untuk  memiliki, membaca dan mengamalkan kitab suci Bhagavad gita. 

Kita sebagai umat Hindu semestinya sangatlah beruntung memiliki  Bhagavad gita yang telah diwariskan oleh nabi agama Hindu Srila Vyasa Deva. Dewasa ini, saatnya kita untuk mengajegkan umat Hindu di nusantara melalui gerakan membaca kitab suci Bhagavad gita secara bersama sama baik di rumah, di sekolah, di pura, di balai banjar, di kantor, di kampus, di pasraman atau dimanapun umat Hindu berada. Dengan cara demikian kita akan dapat menangkal pengaruh buruk jaman kali Yuga yang penuh dilema, konflik dari dalam diri, keluarga, masyarakat dan bangsa.