UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Berbekal Pendidikan Minim, Nyoman Arimbawa Sukses Dirikan UD. Dharma Agung

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Kisah inspiratif datang dari I Nyoman Arimbawa, seorang warga Br. Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali. Dengan tekad kuat dan berbekal pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia berhasil mendirikan usaha mandiri, UD. Dharma Agung, yang kini menjadi penopang ekonomi bagi warga sekitar.

Nyoman Arimbawa sukses membangun UD. Dharma Agung, sebuah usaha pengiriman kelapa butir dan kopra yang berawal dari perjuangan seorang sopir. Nyoman Arimbawa, seorang wirausahawan dengan latar belakang pendidikan SMP, bersama istrinya Ni Made Widiandari, berhasil mendirikan dan mengelola usaha tersebut.

Usaha ini berlokasi di Br. Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Bali. Perjalanan usahanya dimulai pada tahun 1995 sebagai sopir, kemudian ia memberanikan diri mendirikan usaha mandiri pada tahun 2002. Wawancara ini dilakukan pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Arimbawa termotivasi untuk mandiri dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di desanya.

Ia mengawali karier sebagai sopir pengirim kelapa, mengumpulkan pengalaman dan membangun relasi. Setelah cukup bekal, ia mendirikan UD. Dharma Agung, mengandalkan kepercayaan dari para petani dan pelanggan, serta dukungan modal dari perbankan. Kini, usahanya telah menyerap 10 tenaga kerja lokal.

Pada tahun 1995 hingga 1998, Nyoman Arimbawa bekerja sebagai sopir pengangkut butir kelapa dan kopra. Selama masa itu, ia menanamkan prinsip "bekerja sambil belajar" dan memperluas jaringan. Dengan pengalaman yang matang, ia memutuskan untuk merintis usaha sendiri pada tahun 2002.

Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia berhasil membangun kepercayaan dari petani kelapa di daerah Gianyar, Tegalalang, dan Desa Gadungan. Kebutuhan kelapa butiran dan kopra dari pelanggannya kini rutin dikirim ke Tuban dan Madura.

UD. Dharma Agung saat ini telah mempekerjakan 10 warga setempat, yang semuanya berasal dari Br. Bantas Bale Agung. Mereka diupah dengan sistem borongan, di mana setiap butir kelapa yang telah dikupas dihargai Rp 135 dan ongkos naik-turun ke truk dihargai Rp 35. Dalam satu truk, rata-rata bisa memuat 5.000 butir kelapa.

Nyoman Arimbawa, yang didampingi oleh istrinya, Ni Made Widiandari, yang membantu di bagian administrasi dan keuangan, menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan kepercayaan dalam berbisnis. Ia juga memiliki harapan besar untuk generasi muda agar menjadi "generasi pencipta", bukan sekadar "pencari kerja".
Dengan kemajuan teknologi dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, ia percaya bahwa generasi muda saat ini memiliki potensi besar untuk menjadi wirausahawan mandiri yang bisa menciptakan lapangan kerja. (Adi