SUARA BANTAS. Sampai saat ini kondisi perekonomian pertumbuhannya kurang bagus akibat dampak pandemi Covid-19 begitu pula bagi industri perbankan likuiditas atau arus kas itu layaknya darah di tubuh manusia. Jika jumlah likuiditas seret maka berdampak pada kesehatan dan keberlangsungan hidup mereka.
I Putu Agus Hendra Nartha Direktur BPR Amerta Sari Kerambitan, program kerja dan tugas lebih ke efesiensi |
Sementara itu menurut pemaparan Direktur BPR Amerta Sari Kerambitan I Putu Agus Hendra Nartha program kerja dan target belum bisa tercapai dampak dari pandemi ini, bukan berarti mundur namun jalan ditempat Jumat, (18/12). Sejak Maret 2020 BPR Amerta Sari konsentrasi pada likuiditas dan memenuhi kewajiban deposan, "ujarnya.
Pandemi Covid-19 berimbas terhadap kinerja perbankan, khususnya Bank Perkreditan Rakyat indikasinya terjadi pelambatan pertumbuhan dana pihak ketiga dan kredit.
Diakui sektor kredit mengalami penurunan hal ini dikarenakan permintaan menurun dan selektif dalam memberikan kredit. Ketika kondisi ekonomi normal dulu pihaknya bisa memberikan kredit sampai 70 % dari tafsir nilai jaminan namun untuk saat ini sekitar 40 % .
Selain itu terjadi peningkatan jumlah BPR yang memiliki NPL (non perform loan) atau kredit bermasalah di atas 5 persen. Dikatakan NPL bermasalah untuk BPR di Tabanan termasuk tertinggi di Bali.
BPR Amerta Sari sampai saat ini belum ada pengurangan tenaga dan tidak ada pemotongan waktu kerja. Untuk pelaksanaan tugas dan manajemen lebih ke efesiensi.
Agus Hendra menambahkan menurut pandangan pribadinya, bukan berarti pesimis dengan kondisi saat ini ada hikmah positifnya untuk kedepan dalam melaksanakan perencanaan dan merealisasikan program kerja perlu upaya dan langkah preventif ketika ada force majeur yaitu ada back up plan misal ada plan A dan plan B, "pungkasnya. (Adi)
Segenap Pimpinan dan Staf PT. BPR Amerta Sari Kerambitan Mengucapkan Selamat Natal & Tahun Baru Tanggal 25 Desember 2020 & 01 Januari 2021 Semoga Kedepannya Lebih Baik Sukses Untuk Kita Semua |