SUARA BANTAS. Sebelum menekuni bidang pertanian, Wayan Tawan (39) asal Br. Bantas Bale Agung pada awalnya berprofesi sebagai sopir truk membawa dan mengirim bahan material seperti pasir, batu, tanah dan pupuk untuk lokalan saja.
Mengisi waktu luang karena tidak ada proyek diisi dengan kegiatan bertani dan secara jujur diungkapkan belum begitu memahami tentang pertanian. Sambil belajar dari google, you tube sebagai bahan perbandingan dilapangan. Walau tidak mengenyam pendidikan tinggi, tidak menyurutkan semangat untuk berkreativitas dibidang pertanian.
Wayan Tawan memiliki prinsip belajar dari universitas kehidupan gagal atau berhasil baginya adalah hal biasa yang penting ada semangat belajar dan selalu berusaha serta diiringi doa, apapun situasinya tetap berusaha bersyukur dan ambil sisi baiknya saja sebagai proses pembelajaran, "ujarnya.
Dengan sedikit khawatir berutang apalagi tidak memiliki penghasilan tetap, mencoba memanfaatkan kredit KUR BRI dikatakan waktu itu tahun 2019 memberanikan diri meminjam kredit Rp. 25 juta mencoba membuka toko yang melayani obat-obatan pertanian, usaha yang dia buka diberi nama Toko Sindhu Tani dengan alamat Jl. Lintasan Denpasar - Gilimanuk Br. Bantas Tengah Kaja, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur. Seiring waktu usahanya ini mendapat kepercayaan masyarakat terutama yang berkaitan dengan bidang pertanian.
I Wayan Tawan pemilik Toko Sindhu Tani beralamat di Desa Bantas, mengatur penempatan bibit tanaman |
Toko Sindhu Tani selain menjual obat - obatan pertanian juga menjual bibit tanaman dengan harga perbiji Rp. 500 rupiah untuk jenis bibit terong ungu, terong bulat, cabe, tomat. Harga perkotak berisi 100 bibit dihitung Rp. 40 ribu.
Sementara bibit gumitir dengan harga Rp. 1200 perbibit, bila membeli diatas 50 diberi harga Rp. 1000 perbibit. Pada masa pandemi diceritakan untuk bibit cabe dan gumitir permintaannya meningkat, "papar Ni Wayan Kasihati alias Bu Mira istri Wayan Tawan kepada Suara Bantas Selasa, (6/4/2021).
Secara fakta dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman ada banyak kebutuhan yang perlu disiapkan sebelumnya. Seperti menyiapkan obat untuk menanggulangi berbagai macam gangguan tanaman diantaranya gangguan karena gulma, hama, jamur, penyakit dan sebagainya.
Kondisi tanaman yang mengalami gangguan tersebut tentu perkembangan dan pertumbuhannya menjadi kurang bagus. Penyebab gangguan tersebut harus segera diantisipasi agar tanaman tidak menjadi rusak. Untuk mengatasi gangguan tanaman sebagian besar petani memanfaatkan pestisida.
Suasana Toko Sindhu Tani Selasa, (6/4/2021) memberi penjelasan kepada konsumen tata cara pemakaian obat |
Sejak berdiri sekitar 2 tahun silam Toko Sindhu Tani menjual pestisida, pupuk, media tanam, bibit, peralatan pertanian dan lainnya. Biasanya masyarakat yang membeli obat untuk keperluan pertanian, apabila ada yang belum memahami, Wayan Tawan selaku pemilik Toko Sindhu Tani sangat senang berbagi pengalaman tata cara memanfaatkan obat tersebut.
Alumni SMPN 1 Selemadeg Timur ini menuturkan dengan berbekal pengalaman terjun langsung sebagai petani dan pernah bekerja di PT. UPL selama 4 tahun bertugas dibagian aplikator dan pemasaran produk sempat pernah training di Malang, sedikit tidaknya memahami tata cara penggunaan obat-obatan pertanian tersebut, dengan tujuan yang beli obat ke Toko Sindhu Tani agar tidak salah menggunakan dosis.
Dirinya memaparkan dalam hal ini masih belajar, ya senang diskusi dan berbagi pengalaman saja, diskusi dengan konsumen diantaranya pemanfaatan obat seperti mengatasi serangga, fungi/jamur, selain pestisida. Mengenai merk ada yang fanatik dengan merk tertentu, "pungkasnya. (Adi)