UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Pelatihan Gratis Membuat Wine Pisang Berdayakan Ekonomi Kreatif Masyarakat Kerjasama Yayasan Lestari Budaya Tani Dengan Perguruan Tenaga Dalam Bambu Kuning Cabang Tabanan

SUARA BANTAS. Pelatihan membuat minuman wine pisang bertempat di Desa Bantas, Selemadeg Timur diselenggarakan oleh Yayasan Lestari Budaya Tani / Bali Eling yang didukung oleh PTD. Bambu Kuning Cabang Tabanan, Suara Bantas, dan Sanggar Seni Jegeg Bagus Desa Mambang dengan peserta sekitar 15 orang. 

Biasanya lungsuran pisang setelah melaksanakan upacara Yadnya terkadang banyak yang terbuang, dari kondisi tersebut dan kita semua mengetahui pisang memiliki kandungan vitamin dan gizi yang baik untuk kesehatan maka selain untuk kuliner pisang juga bisa diolah menjadi minuman wine pisang berkelas dunia.

Pelatihan dilaksanakan di Bali Eling Desa Bantas, Br. Bunut Puhun, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Minggu, (23/5/2021) jam 09.00-13.00 wita

Peserta yang hadir dari PTD. Bambu Kuning Cabang : Drs. I Nyoman Suardana, I Wayan Lasi, I Wayan Winta, I Wayan Rana, I Nyoman Bhakta, I Made Santika, Desak Puspaadi, Ni Made Merduwati. Ketua Harian 1 BK Pusat I Nyoman Sukiada. Ketua Sanggar Seni Jegeg Bagus I Wayan Budi Susila bersama 4 anak sanggar. Pemandu acara dan dokumentasi I Wayan Subadianta. Narasumber I Wayan Suryadi.

Sebagai wujud kepedulian sosial kepada masyarakat Bali Eling menyelenggarakan pelatihan gratis membuat minuman wine pisang dan menggugah kembali semangat masyarakat untuk melestarikan alam mendukung dunia pertanian, menghasilkan produk-produk kreatif salah satunya memanfaatkan hasil budidaya pisang diolah menjadi wine namun menyehatkan

Bahan-bahan yang diperlukan :

Buah pisang 1 kg dan pilih yang matang, ragi kue 1 sachet 11 gram, air bersih 5 liter, gula pasir/ gula aren 1 kg

(1). Pisang dibersihkan dengan air mengalir.

(2). Pisang dipotong kecil-kecil bersama kulitnya.

(3). Pisang diulek atau dibejek sampai merata

(4). Pisang yang sudah dibejek merata taruh dalam panci bersih tuangkan dengan 5 liter air, masukan tutup panaskan hingga 70 derajat untuk membunuh bakteri mikrobra, diaduk sambil menunggu panas.

(5). Setelah bahan diaduk merata  dan mencapai panas 70 derajat  kemudian masukan 1 kg gula, setelah itu dinginkan dan dicampur dengan ragi kue .

(6). Dalam proses setelah memasukkan ragi kue tidak boleh buka tutup wadah sebab akan berbengaruh pada kualitas minuman dan rentan terpapar bakteri. Pada proses peragian, campuran gula tersebut tersebut akan menjadi alkohol maka dibutuhkan tambahan ragi kue, yang biasa dipakai adalah ragi roti untuk proses peragian biasanya minimal hari. 

Ragi yang telah bekerja ditandai oleh adanya gelembung-gelembung udara yang naik ke permukaan. 

Tanda lain adalah keluarnya bau tape. Proses ini terlihat nyata setelah hari ke 4 dan seterusnya. Dalam proses ini harus dijaga jangan sampai kemasukan udara dari luar.

(7). Dihari kelima saring pakai kain kasa dimasukkan ke galon yang tertutup tetapi ada keran plastiknya, untuk menghindari udara luar masuk, untuk menghindari buka tutup pada saat mencoba,  sebab hal ini akan menggangu keseimbangan peragian. Biarkan tertutup untuk menghindari terkontaminasi udara luar,  setelah 28 hari kualitas wine pisang baru sempurna, semakin lama disimpan kualitas minuman wine pisang tersebut tentu semakin enak rasanya serta berkualitas.

Peserta yang mengikuti pelatihan diberikan mencoba untuk minuman wine pisang rasanya enak dan mantap. Apa yang dilakukan oleh Bali Eling adalah dengan metode sederhana dan mudah dipahami, nanti untuk kreativitas cita rasa seperti dicampur dengan madu, gula aren atau bahan-bahan lain silahkan dikreasikan terpenting memahami prosesnya dan dipraktekkan, "ujar I Wayan Suryadi Owner Yayasan Lestari Budaya Tani. (Adi)