UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Bukan Lagi Tambang, BI Ungkap Sumber Ekonomi Baru Andalan RI

Transaksi ekonomi dan keuangan digital terus meningkat. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi menyebut bahwa hal ini merupakan salah satu peluang untuk mendorong perekonomian Indonesia agar lebih baik di tengah pandemi Covid-19.

BI pun turut memberikan kontribusi dengan mendorong perkembangan digital sebagai sebuah pilar transformasi. Menurut Rosmaya kemajuan teknologi ini dapat menjadi tumpuan untuk melakukan lompatan ke depan khususnya dalam sumber pertumbuhan baru yang mengedepankan kreatifitas dan inovasi dari sisi keuangan digital.

"Dalam hal ini Bank Indonesia turut terus dalam berkontribusi dengan mendorong perkembangan keuangan digital sebagai salah satu pilar dari transformasi struktur perekonomian nasional melalui blue print mendukung integrasi dan keuangan digital Indonesia," ujar Rosmaya saat Opening Caremony Virtual JAKREATIFEST 2021, Senin (30/8/2021).Lebih lanjut ia menyebut bahwa melalui Blue Print diharapkan akan terbangun ekosistem pembayaran digital yang terintegrasi. Perluasan akses, interoperabilitas dan multi instrumen akan memudahkan masyarakat.

Hal tersebut juga dapat menciptakan infrastruktur bagi sumber ekonomi baru yang mengoptimalkan proses digital. Ini juga dapat meningkatkan efisiensi secara nasional, pertumbuhan ekonomi lalu pada akhirnya inklusi keuangan.

"Ini bisa menciptakan infrastruktur bagi sumber ekonomi baru yang mengoptimalkan proses digital dan efisiensi secara nasional, pertumbuhan ekonomi lalu pada akhirnya inklusi keuangan," paparnya.

Rosmaya mengatakan bahwa pada triwulan kedua 2021 ada pertumbuhan sebesar 7,07 %. Ini merupakan dampak positif dari program vaksinasi serta beberapa relaksasi kebijakan dan kinerja ekspor yang tumbuh hingga double digit.

"Di tengah berlanjutnya pandemi Covid-19 di domestik ekonomi kita juga tumbuh membaik dan tumbuh positif di triwulan kedua 2021 yaitu sekitar 7,07%. Hal ini didukung oleh kinerja ekspor yang tetap kuat dengan tumbuh hingga double digit ditengah perbaikan konsumsi keluarga, investasi pemerintah," ujar Rosmaya

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh kinerja positif dari seluruh lapangan usaha dan peningkatan pertumbuhan ekonomi diseluruh wilayah. Adapun data indikator yang dipantau mengindikasikan berlanjutnya perekonomian domestik pada semester II pada 2021 meski sedikit tertahan dengan pelaksanaan PPKM.

Adapun pemicu hal tersebut yakni program vaksinasi, dampak positif dari stimulus kebijakan pemerintah yang mendorong optimisme konsumen dan keyakinan investor yang mendukung momentum pemulihan ekonomi.

"Dengan pemulihan ekonomi ini diperkirakan berada pada kisaran 3.5%-4,3 %. Secara khusus kami memandang pentingnya menjaga optimisme dan ekspektasi terhadap kondisi perekonomian serta stabilitas dari makro ekonomi dan sistem keuangan," pungkasnya.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210830113911-4-272201/bukan-lagi-tambang-bi-ungkap-sumber-ekonomi-baru-andalan-ri