UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Jnana Yadnya Diskusi Budaya Dan Usadha Refleksi, Tetap Eling Kepada Leluhur

SUARABANTAS.COMTabanan-Diskusi budaya melestarikan ajaran leluhur yang bersumber dari konsep Tri Hita Karana, Kamis, 23 September 2021 jam : 14.00-18.00 wita. Narasumber I : Jero I Wayan Lasi (Praktisi Spiritual & Pelestari Budaya) materi : (1). Pembersihan pekarangan dengan sarana sederhana. (2). Ngelukat pekarangan yang kena tetesan darah binatang yang dipakai persembahan. (3). Ngelukat orang sakit kena pengaruh energi negatif/black magic. Narasumber II : Jero I Wayan Sadia (Therapist) materi : Usadha pijat & refleksi. Narasumber III : Bapak Aditya dan Bapak I Ketut Selatra (Team Marketing) membahas tentang manfaat Minyak Belog (Berpikir Logis). Bertempat di Sanggar Seni Jegeg Bagus Desa Mambang, Br. Dukuh Pulu Kaja, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan.

Materi yang dipaparkan oleh Jero I Wayan Lasi semua bersumber dari konsep ajaran Tri Hita Karana, harmonisasi sekala niskala wajib tetap ada keseimbangan. Sementara materi usadha refleksi dijelaskan oleh I Wayan Sadia yang sudah puluhan tahun menekuni bidang pijat, dikatakan pijat refleksi dapat memperlancar peredaran darah, bila peredaran darah lancar tentu kondisi kesehatan juga baik. 

Dalam menjaga kesehatan perlu istirahat yang cukup dan menjaga pola makan. Bagi masyarakat yang ingin belajar refleksi I Wayan Sadia terbuka untuk berbagi pengalaman, pengetahuan pijat refleksi yang Ia dapatkan tersebut selain dari pengalaman dengan praktek langsung, juga mengikuti pelatihan secara non formal bersertifikat resmi, "ujar I Wayan Sadia.

Pada kesempatan tersebut Jero I Wayan Lasi memaparkan pentingnya etika dan kerendahan hati dalam kehidupan, jangan pernah merasa hebat dan bertepuk dada sebab semua sumber energi itu bersumber dari Ida Sanghyang Widhi Wasa. Begitu pula dalam pembersihan pekarangan dengan sarana sederhana esensinya adalah mewujudkan harmonisasi sekala niskala.
 

Dalam beryadnya setelah metetampahan tetesan darah binatang tersebut perlu juga dilukat untuk menetralisir pengaruh energi negatif yang juga bisa menyebabkan disharmonisasi pada lingkungan setempat. Kehidupan juga tidak lepas dari ragam tantangannya karena rasa benci, iri, dendam karena tidak mampu mengendalikan diri akhirnya menggunakan kekuatan black magic untuk menyakiti seseorang, tentu ini bertentangan dengan ajaran dharma.

Dengan metode penglukatan khusus untuk yang terkena pengaruh black magic Jero I Wayan Lasi juga memaparkan proses dan tata cara ritualnya kepada peserta diskusi agar nanti bisa dilakukan secara mandiri. Hal utama sebagai orang Bali kita tetap eling dan mohon tuntunan dari leluhur, jangan sampai melupakan leluhur. Sebab para leluhur yang sudah suci ini akan menolong dan membantu kita secara sekala-niskala agar terhindar dari hal-hal negatif. Mengenai materi diskusi tentang pembersihan pekarangan, nglukat pekarangan karena tetesan darah binatang, nglukat karena pengaruh black magic, kunci utama adalah mohon kepada Bhatara Guru dengan datang ke Merajan untuk menyampaikan permohonan melaksanakan ritual tersebut, "pungkas Jero I Wayan Lasi.

Setelah pembahasan usadha refleksi dan penglukatan, acara diskusi juga diisi dengan penjelasan tentang minyak belog (berpikir logis) yang berbahan rempah-rempah herbal, minyak belog baik untuk menjaga kesehatan apalagi dimasa pandemi ini yang disampaikan oleh team minyak belog I Ketut Selatra dan Aditya. (Adi)