UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Pelatihan Baca Berita Di SMPN 2 Seltim, Dewa Ketut Wartika Belajar Jurnalistik Perlu Kesiapan Mental

SUARABANTAS.COM, Tabanan-Semarakan Hari Sumpah Pemuda SMPN 2 Selemadeg Timur menyelenggarakan pelatihan jurnalistik multimedia dan tehnik baca berita untuk siswa sekolah dengan menghadirkan narasumber dan praktisi dibidangnya. 

Turut berpartisipasi dan hadir : I Dewa Ketut Wartika, S.Pd.Kn (Kepsek), I Made Suasta, S.Pd (Wakasek), I Putu Gara, S.Pd ( Guru Bahasa Indonesia), I Gede Made Dwi Suneka (Guru Kesenian), Ni Made Ariyanti, S.Pd dan 5 orang dari siswa yaitu Ni Putu Aprilda Yastari, Ni Putu Rayfani Callista Deviana, Ni Putu Ratih Dea Gaitrya, Dewa Ayu Putu Alya Pradnya Febriana dan Ni Luh Gede Revina Meysa Yani. Narasumber Gatot Tri Widiyanto, SH / Bram Wijaya  Manager Siaran Radio Global, Bram Voice dan pemandu acara I Wayan Subadianta, S.Sos (Jurnalis Warga & Profesional Marketing, Redaksi Suara Bantas, Anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia).

Jumat, (29/10) bertempat di Gedung Perpustakaan SMPN 2 Selemadeg Timur kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan, jam 09.00-12.00 wita. Siswa yang dipilih mengikuti pelatihan jurnalistik multimedia, diharapkan oleh Dewa Ketut Wartika agar lebih serius mendalami pengetahuan ini, "aktif berkomunikasi dengan narasumber, "imbuhnya.


Pesannya kepada hadirin dan sebagai pimpinan sekolah, apapun situasi dan kondisi yang dihadapi ambil hikmah positifnya. Keberhasilan dalam organisasi, tergantung dari semangat kebersamaan dan solidaritas team, bukan karena faktor individu. Selama ide itu baik semestinya dilaksanakan, bisa memilah secara bijaksana antara hal pribadi dengan tujuan organisasi. Memiliki jiwa saling memaafkan bila ada kekeliruan dan bisa menempatkan diri dimana posisi kita, serta memiliki tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang diberikan.

Pada kesempatan tersebut I Dewa Ketut Wartika, S.Pd.Kn selaku Kepala Sekolah SMPN 2 Selemadeg Timur dalam sambutannya memaparkan mempelajari ilmu jurnalistik, perlu kesiapan mental dan memiliki mental yang kuat, Dewa Ketut Wartika pernah mendapat Juara III Lomba Baca Berita yang diselenggarakan Radio Global FM sekitar tahun 2006 bertempat di Gedung Mario, pada waktu itu beliau sebagai guru pendamping dan juga sebagai peserta kategori dewasa, salah satu juri waktu itu adalah Bung Bram Wijaya. Pengetahuan yang didapat melalui pelatihan ini diharapkan bisa bermanfaat, "pungkasnya. Setelah memberikan sambutan, acara pelatihan jurnalistik multimedia dan tehnik baca berita dibuka secara resmi oleh Dewa Ketut Wartika.

Materi pelatihan yang diberikan kepada peserta dipaparkan oleh Bram Wijaya. Seorang trainer, penyiar, reporter dan voice over yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia media. Karena keterbatasan waktu, pemaparan materi kepada peserta 70 % praktek dan 30 % teori.


Dipaparkan oleh Bung Bram, baca berita adalah kebutuhan penting untuk media tv, radio dan media sosial. Potensi memiliki kemampuan tehnik baca berita juga mendukung tekno preneur seperti untuk kepentingan konten you tube dan iklan. Yang perlu diperhatikan dalam baca berita logat daerah agar dinetralkan, memahami satu-kesatuan bunyi yang sesuai tanda baca. Logat daerah dalam baca berita, suatu pemberitaan bisa tetap dengan logat daerahnya. Bila media tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya setempat.

Bram Wijaya menambahkan, realita yang ada seperti ditingkat sekolah dasar hanya diajarkan bisa membaca, bukan mampu membaca. Tidak banyak orang tertarik menekuni baca berita artinya ini merupakan sebuah peluang, "ujarnya. Banyak orang yang tanpa sadar sudah memiliki kemampuan jurnalis, dalam hal menyampaikan informasi di dunia nyata dan dunia media. Karena pola pikir atau mindset hal tersebut dianggap berbeda, padahal tujuannya sama untuk berbagi informasi.

Kemampuan menceritakan adalah dasar atau the power jurnalistik, "sebagai dasar jurnalistik yang belum disadari. Apakah itu fiksi atau fakta. Selain itu seorang jurnalis wajib memiliki kemampuan bertanya dan memahami dimana posisinya berada. Bagi peserta yang ikut pelatihan akan dinilai kemampuan vokalnya. 

Mengembangkan suatu informasi harus memiliki imajinasi, disamping memahami fungsi dasar 5 W + 1 H. Dalam baca berita satu-kesatuan bunyi tetap dilatih dan memahami fungsi tanda baca seperti tanda titik, tanda koma dan tanda baca lainnya.

Peserta yang ikut pelatihan rata-rata sudah baik tehnik baca beritanya, setelah mendapat pemahaman dari narasumber. Dikatakan oleh Bung Bram rahasia besar tehnik baca berita diradio adalah pada tanda baca seperti tanda titik yang berarti ambil nafas penuh. Tanda koma berarti napas separuh. Bung Bram yang juga trainer di salah TV lokal di Bali berbagi tips kembali kepada peserta mengenai baca berita, bahwa tanda titik pada dunia televisi berarti ekspresi wajah turun, sedangkan tanda tanya ekspresi wajah keatas, "terangnya.


Menutup kegiatan I Made Suasta, S.Pd Wakasek SMPN 2 Selemadeg Timur yang juga kordinator acara dan pernah juga sebagai jurnalis, berharap kepada peserta yang dipilih ikut pelatihan jurnalistik oleh sekolah, kedepannya agar bisa menjadi master-master jurnalistik multimedia yang nantinya ditularkan kepada teman-temannya terutama siswa SMPN 2 Selemadeg Timur, "harapnya. Mengakhiri acara I Made Suasta memberikan piagam penghargaan kepada peserta yang ikut pelatihan jurnalistk. (Adi)