UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Jro Bendesa Adat Bantas Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan & Kuningan Mari Kita Patuhi Tatanan Yang Sudah Ada Semoga Kedamaian Dan Pikiran Yang Baik Datang Dari Segala Arah

SUARABANTAS.COM, Selemadeg Timur-Hari Galungan diperingati dengan serangkaian upacara hingga Hari Kuningan yang dimulai dengan Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Hari Penyekeban, Hari Penyajaan, Hari Penampahan, Galungan, Umanis Galungan, Ulihan, Pemacekan Agung, Kuningan rangkaian yang terakhir adalah Hari Pegat Wakan merupakan rangkaian upacara terakhir dari perayaan Galungan dan Kuningan. Pada hari ini umat Hindu bersembahyang dan mencabut penjor yang telah dibuat. Pegat Wakan jatuh pada hari Rabu Kliwon wuku Pahang sebulan setelah Galungan.

Selasa, (7/6) kepada Suara Bantas Jro Bendesa Adat Bantas I Wayan Wijana, S.Pd menyampaikan pelaksanaan Galungan dan Kuningan sesuai kesepakatan rapat beberapa waktu lalu yang dihadiri klian adat, pemangku, sapuh, sabha desa, kertha desa dan pecalang. Salah satu hasil dari rapat tersebut menegaskan kembali apa yang sudah digariskan dalam sastra tentang rangkaian perayaan Galungan dan Kuningan hal tersebut sepatutnya dipatuhi dan dilaksanakan sesuai tatanan yang sudah ditetapkan oleh leluhur kita, "terang Jero Bendesa Adat Bantas.

Dalam kesempatan tersebut Jro Bendesa Adat Bantas mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan (8-18 Juni 2022) kepada umat se-dharma semoga kedamaian dan pikiran yang baik datang dari segala arah.

Memaknai Galungan dan Kuningan juga diimplementasikan dengan mulat sarira hal ini sebagai wujud syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia yang telah diberikan. Melaksanakan Hari Raya Galungan dan Kuningan sesuai tatanannya berarti turut menjaga, melestarikan adat dan budaya Bali. Jro Bendesa Adat Bantas  juga menghimbau kita sebagai masyarakat adat mari secara bersama-sama mewujudkan harmonisasi dalam segala kehidupan, sesuai nilai-nilai Tri Hita Karana, imbuhnya. (Adi)