UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Universitas Udayana Resmi Jadi Pusat Ujian Standar Internasional Kemampuan Bahasa Mandarin

SUARABANTAS.COM, Denpasar - Universitas Udayana (Unud) kini memiliki pusat pengujian resmi bertaraf internasional untuk mengukur kemampuan berbahasa Mandarin, Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Peresmian HSK Testing Center yang berlokasi di Gedung UPT Bahasa Kampus Unud, Denpasar, berlangsung pada Sabtu (17/5/2025). Langkah ini dipandang strategis dalam menjembatani tingginya minat terhadap sertifikasi kemahiran berbahasa Mandarin di kalangan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat luas.

Pendirian pusat ujian ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Unud dan Chinese Testing International Co., Ltd. yang telah disepakati pada 8 Januari 2025. Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, ST, PhD, dalam sambutannya menyampaikan selamat atas peresmian fasilitas penting ini. Beliau menunjuk Tourism Confucius Institute (TCI) Unud yang bekerja sama dengan UPT Bahasa Unud sebagai pihak pelaksana ujian HSK di lingkungan kampus.

HSK sendiri merupakan ujian sertifikasi standar internasional yang dirancang untuk menguji dan mengukur tingkat kemahiran berbahasa Mandarin seseorang. Ujian ini terdiri dari enam level, mulai dari yang paling dasar (HSK Level 1) hingga yang paling mahir (HSK Level 6), meliputi kemampuan membaca, mendengarkan, dan menulis.

Menurut Rektor Unud, keberadaan HSK Testing Center di kampusnya menjadi jembatan penting di tengah antusiasme yang tinggi terhadap penguasaan bahasa Mandarin secara global. Ujian perdana HSK di Unud juga telah sukses diselenggarakan pada hari peresmian, diikuti oleh 22 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan tenaga pendidik.

"Ke depan, ujian HSK di Universitas Udayana akan dilaksanakan secara reguler sebanyak tiga hingga empat kali dalam setahun dan terbuka untuk umum, tidak hanya di Bali tetapi juga untuk seluruh masyarakat di dunia," tegas Prof. Sudarsana. Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada universitas mitra di Tiongkok, yaitu Nanchang University dan Nanchang Normal University, serta seluruh pihak terkait atas dukungan dan kerja sama yang terjalin.

Senada dengan Rektor, Direktur Indonesia TCI Fakultas Pariwisata Unud, Dr. I Gusti Ngurah Widyatmaja, M.Par., yang didampingi oleh Direktur China TCI, Mr. Lui Kemin, menekankan bahwa pendirian pusat ujian ini merupakan respons terhadap tingginya permintaan akan sertifikasi bahasa Mandarin dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, akademisi, hingga praktisi di dunia kerja. Ia menambahkan bahwa peluang untuk mengikuti ujian ini terbuka bagi peserta dari seluruh dunia, mengingat fasilitas serupa belum tersedia di wilayah Indonesia Timur.

"Launching hari ini merupakan tonggak penting bagi Unud dalam memberikan ruang bagi semua kalangan untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Mandarin," ungkap Dr. Ngurah Widyatmaja. Beliau juga menyoroti pentingnya kemampuan berbahasa Mandarin tidak hanya di sektor pariwisata, di mana TCI Unud telah aktif bekerja sama dengan DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali dalam mengadakan uji kemahiran, tetapi juga di berbagai bidang industri. Banyak lulusan dengan kemampuan bahasa Mandarin yang baik telah berhasil mendapatkan pekerjaan dengan prospek yang menjanjikan di perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Mr. Lu Kemin menambahkan bahwa sejak didirikan, TCI Unud telah menjadi wadah bagi hampir 3.000 mahasiswa Universitas Udayana untuk belajar bahasa Mandarin. "Tujuan kami dengan mendirikan Pusat Ujian HSK di TCI adalah agar fasilitas ini tidak hanya dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen Universitas Udayana tetapi juga oleh masyarakat luas," ujarnya. Ia juga menyoroti peran TCI dalam mempererat kerja sama antara Universitas Udayana dengan berbagai universitas di Tiongkok serta dalam mempromosikan saling pengertian antara masyarakat kedua negara.

Dengan diresmikannya HSK Testing Center ini, Universitas Udayana semakin menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang responsif terhadap kebutuhan global akan penguasaan bahasa Mandarin dan pentingnya sertifikasi yang diakui secara internasional. (*)