SUARABANTAS.COM, Bali – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) secara resmi meluncurkan program pelatihan Generasi Melek Teknologi (Gen Matic) di Bali, sebuah inisiatif strategis yang menargetkan talenta muda untuk menghasilkan kreator ekonomi kreatif (ekraf) yang adaptif dan kompeten di era digital. Pembukaan program ini dilakukan langsung oleh Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, sebagai respons terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas di sektor ekraf digital.
Gen Matic adalah program pelatihan dan pendampingan komprehensif berbasis digital yang dirancang khusus untuk generasi muda. Program ini bertujuan untuk mencetak content creator dan affiliator profesional yang tidak hanya memiliki pemahaman teknologi dan keterampilan produksi konten, tetapi juga menguasai strategi pemasaran digital. Lebih dari sekadar kompetensi teknis, Gen Matic juga berfokus pada pembentukan mentalitas kewirausahaan, perluasan jejaring profesional, dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar.
Program ini menyasar talenta muda berusia 17 hingga 35 tahun di Bali. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya memimpin peluncuran program ini, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekraf di Indonesia. Selain itu, program ini didukung oleh para ahli industri kreatif digital terkemuka seperti Agusleo Halim (Founder Lynk.ID), Muri Handayani (Founder SBO), dan Nurdin (Founder NRHOUSE) yang akan membekali peserta dengan ilmu praktis. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Pandjaitan, turut memberikan apresiasi atas program ini, menggarisbawahi pentingnya inovasi di sektor ekonomi kreatif.
Pelatihan Gen Matic ini difokuskan di Bali. Pemilihan lokasi ini tidak terlepas dari potensi besar ekonomi kreatif di Pulau Dewata. Data dari Bank Indonesia Provinsi Bali menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terdapat 7.927 unit usaha ekraf di Bali, meningkat signifikan sebesar 59 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan subsektor kuliner, kriya, dan fesyen sebagai penyumbang utama pertumbuhan ini.
Meskipun tanggal pasti pembukaan program tidak disebutkan secara spesifik, keterangan pers mengenai peluncuran ini diterima pada hari Minggu. Ini menandai dimulainya babak baru dalam upaya Kemen Ekraf untuk mengakselerasi kapasitas pelaku muda di sektor ekraf.
Program Gen Matic hadir sebagai langkah konkret untuk mengakselerasi kapasitas para pelaku muda agar dapat mengembangkan potensi sesuai minat mereka, khususnya sebagai kreator konten yang mampu menghasilkan karya bernilai ekonomi. Menteri Riefky menekankan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas di sektor ekonomi kreatif, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan kreator yang adaptif di ekosistem digital. Gen Matic juga merupakan pengembangan dari inisiatif sebelumnya, Emak-Emak Melek Teknologi (Emak-Emak Matic), yang telah berhasil memberdayakan perempuan di sektor digital. Harapannya, para peserta Gen Matic dapat menjadi kreator populer yang juga memiliki nilai tambah ekonomi, memanfaatkan keunikan dan kreativitas Bali sebagai inspirasi konten.
Melalui program Gen Matic, Kemen Ekraf memperluas cakupan pelatihan ke kalangan muda dengan pendekatan strategis dan kolaboratif. Peserta akan dibekali dengan ilmu praktis dari para ahli industri kreatif digital, mencakup keterampilan teknis produksi konten, pemahaman pemasaran digital, serta pembentukan mentalitas kewirausahaan. Pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan kreator-kreator yang tidak hanya dikenal luas, tetapi juga memiliki daya saing global dan kontribusi ekonomi nyata, khususnya dalam mengangkat potensi lokal sebagai inspirasi konten yang relevan dengan pasar.
Program Gen Matic menjadi bukti komitmen Kemen Ekraf dalam memperkuat kapasitas talenta di sektor kreatif melalui pendekatan strategis dan kolaboratif guna membuka lapangan kerja baru yang berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (*)