UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Taksi Air: Solusi Baru Penunjang Konektivitas dan Pariwisata Bali

Photo istimewa

SUARABANTAS.COM, Denpasar – Kabar gembira datang dari perairan Pulau Dewata! Taksi air, sebuah inovasi transportasi laut yang digagas oleh Pelindo Regional 3 Bali dan Nusa Tenggara, kini tengah diuji coba untuk menjadi solusi konektivitas alternatif dan penunjang pariwisata di Bali. Uji coba ini menjanjikan waktu tempuh yang lebih singkat dan pengalaman perjalanan yang unik, terutama bagi mereka yang sering terjebak kemacetan di jalur darat.

Uji coba taksi air untuk mendukung konektivitas alternatif melalui jalur laut. Proyek ini mencakup pengoperasian perahu taksi air, pembangunan dermaga di Tanjung Benoa, dan penguatan lima gerai UMKM lokal. Taksi air ini diharapkan tidak hanya memangkas waktu tempuh, tetapi juga berfungsi sebagai atraksi wisata baru.

Pelindo Regional 3 Bali dan Nusa Tenggara sebagai inisiator dan penyelenggara uji coba. Direktur Eksekutif 3 Pelindo, Daru Wicaksono Julianto, menyatakan komitmen perusahaan untuk pembangunan yang bermanfaat langsung bagi komunitas lokal. Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif ini yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat adat. Proyek ini juga melibatkan pelaku UMKM lokal yang akan diberdayakan melalui gerai-gerai di sekitar dermaga.

Perjalanan taksi air dimulai dari area pengembangan 1 Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, menuju dermaga di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Area ini dipilih karena potensinya sebagai jalur alternatif untuk menyiasati kepadatan lalu lintas di jalur darat. Uji coba taksi air ini telah dilakukan "beberapa hari lalu" dari tanggal laporan, menandakan bahwa proyek ini sedang dalam tahap awal implementasi dan evaluasi.

Kehadiran taksi air ini didorong oleh beberapa alasan utama. Pertama, untuk menyediakan jalur alternatif yang efisien untuk mengatasi kemacetan lalu lintas darat, terutama di rute padat seperti Tol Bali Mandara. Kedua, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kelautan, memberikan pengalaman baru bagi wisatawan. Ketiga, inisiatif ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BUMN, yang bertujuan untuk memberikan kebermanfaatan langsung bagi komunitas lokal, termasuk pemberdayaan UMKM.

Uji coba taksi air melibatkan perjalanan menggunakan perahu boat yang memakan waktu sekitar 10-15 menit. Ini jauh lebih singkat dibandingkan waktu tempuh jalur darat untuk rute yang sama, yang bisa mencapai sekitar 30 menit. Selain pembangunan dermaga dan pengadaan perahu, program ini juga mencakup penguatan gerai UMKM untuk menunjang perekonomian lokal. Di sela-sela uji coba, juga dilakukan pelepasan tukik atau bayi penyu sebagai bentuk syukur dan dorongan untuk perlindungan lingkungan.

Dengan potensi besar untuk memangkas waktu perjalanan dan memperkaya pengalaman wisata, taksi air diharapkan dapat menjadi solusi inovatif yang berkelanjutan bagi Bali. (Adi