UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Inflasi Terkendali, Tabanan Pacu UMKM dan Perkuat Kedaulatan Pangan Lokal

Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Bank Indonesia menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Kesenian I Ketut Maria
pada Rabu (29/10). Acara bertema “Memperkuat UMKM Menuju Kedaulatan Pangan” ini juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Bupati Tabanan. (Foto: Istimewa) 

SUARABANTAS.COM, Tabanan – Pemerintah Kabupaten  Tabanan berkomitmen penuh menjadikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor pertanian sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas harga dan mencapai kedaulatan pangan. Komitmen ini ditegaskan dalam acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan yang digelar bersama Bank Indonesia (BI) di Gedung Kesenian I Ketut Maria pada Rabu (29/10/2025).

Acara yang bertajuk “Memperkuat UMKM Menuju Kedaulatan Pangan”. Acara ini berfokus pada evaluasi capaian inflasi daerah yang positif sekaligus merumuskan strategi penguatan ekonomi lokal, yang diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bupati Tabanan dan seluruh Perbekel (Kepala Desa) se-Kabupaten Tabanan.

MoU ini menjadi bentuk sinergi formal dalam penguatan ekonomi lokal, khususnya di sektor pangan, untuk menjaga pasokan dan memitigasi risiko lonjakan harga.

Linda Butet Helina Panjaitan memaparkan bahwa inflasi Tabanan hingga September 2025 tercatat sangat terkendali, yakni sebesar 1,88 persen (yoy), jauh di bawah angka nasional (2,65%) dan Provinsi Bali (2,51%). Stabilitas ini utamanya didukung oleh deflasi bulanan sebesar -0,45% yang disumbang oleh penurunan harga komoditas strategis seperti bawang merah, tomat, cabai rawit, dan bawang putih.

Meskipun inflasi terkendali, BI mengingatkan bahwa potensi fluktuasi harga masih tinggi, terutama menjelang perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

"Kebutuhan seperti canang sari, buah-buahan, dan kue tradisional biasanya mengalami kenaikan harga karena permintaan yang melonjak tidak diimbangi pasokan yang memadai. Hal ini menjadi perhatian bersama agar tidak berdampak signifikan terhadap inflasi daerah," jelas Deputi BI Linda. 

Oleh karena itu, penguatan produksi dan distribusi lokal, yang didukung oleh UMKM dan petani, dianggap vital untuk memastikan ketersediaan pasokan mencukupi permintaan selama hari raya. 

Bupati Sanjaya menekankan bahwa capaian inflasi yang rendah adalah bukti kerja sama yang solid, namun ia menyerukan agar tidak lengah. 

“Kami di Pemkab Tabanan berkomitmen mendukung langkah-langkah pengendalian inflasi dengan memperkuat sektor pertanian dan UMKM. Stabilitas harga bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga gerakan bersama seluruh masyarakat Tabanan,” tegas Bupati Sanjaya. 

Melalui penandatanganan MoU dengan para Perbekel, Pemkab Tabanan memastikan bahwa upaya pengendalian inflasi dan penguatan ketahanan pangan dimulai dari tingkat desa, melibatkan petani dan pelaku UMKM secara langsung untuk menjaga keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan masyarakat. (*)