SUARABANTAS.COM, Klungkung – Pemerintah Kabupaten Klungkung, melalui Dinas Kebudayaan, berkolaborasi dengan Paiketan Keris Smaradwija Klungkung menggelar Pameran Keris di Museum Semarajaya. Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Raya Tumpek Landep.Pameran berlangsung di Museum Semarajaya, yang berlokasi di halaman Medal Agung, Klungkung.Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari Jumat, 19 September hingga Sabtu, 20 September 2025.
Pameran ini menampilkan 137 keris dan berbagai pusaka Bali lainnya. Selain pameran, acara juga dimeriahkan dengan serangkaian workshop seni budaya dan pertunjukan dari sanggar-sanggar seni lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan leluhur dan mengedukasi masyarakat tentang nilai historis dan filosofi keris dalam budaya Bali.
Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Paiketan Keris Smaradwija Klungkung. Pameran secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Anak Agung Gede Lesmana yang mewakili Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, juga turut hadir dan memberikan sambutan.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk memperkuat sradha dan bhakti, menumbuhkan semangat persaudaraan, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah. Bupati Suwirta, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menggunakan ketajaman pikiran dan kebeningan hati untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan membangun masyarakat yang berdaya saing.
Acara dibuka dengan sambutan resmi dan dilanjutkan dengan pameran yang menampilkan koleksi keris. Selain itu, workshop seni budaya juga diselenggarakan, menampilkan berbagai pertunjukan dari sanggar seni lokal seperti Sanggar Seni Celang, Sanggar Seni Smara Dwija, Sanggar Seni Pangus, Sanggar Seni Citta Sandhi Lango, dan Sanggar Eximo Creative Dance Class. Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Klungkung berharap masyarakat semakin mencintai dan melestarikan tradisi serta pusaka leluhur sebagai bagian dari identitas budaya daerah. (*)