![]() |
Upacara manusa yadnya metatah masal. (Foto: Istimewa) |
SUARABANTAS.COM, Jembrana – Ratusan umat Hindu dari berbagai lapisan masyarakat antusias mengikuti serangkaian upacara Mepandes Massal (Metatah) dan Manusa Yadnya yang digelar secara gratis di Pasraman Santi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, pada Jumat (5/9/2025). Acara ini merupakan inisiatif dari Yayasan Angel Hearts Bali sebagai wujud kepedulian sosial, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
Kegiatan ini merupakan upacara Manusa Yadnya massal yang mencakup berbagai ritual penting dalam tradisi Hindu Bali. Puncak acara adalah Mepandes (Metatah) atau upacara potong gigi, yang diikuti oleh 135 peserta. Selain itu, rangkaian upacara juga melibatkan prosesi lain seperti Suddhi Wadhani, Upacara Tiga Bulanan, Mepetik, Otonan, Mesayut Ketusan, dan Menek Kelih, yang diikuti oleh peserta yang belum pernah melaksanakannya.
Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Angel Hearts Bali dan dihadiri oleh total 178 peserta. Upacara dipimpin oleh tiga sulinggih terkemuka, yaitu Ida Pedanda Gede Manubawa Manuaba, Ida Pandita Empu Nabe Jaya Reka Kusuma, dan Shri Bhagawan Siddhananda Saraswati.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut hadir dan memberikan apresiasinya secara langsung. Beliau menyebut bahwa kegiatan ini menunjukkan kepedulian sosial yang luar biasa dan merupakan bukti nyata pelestarian adat. "Saya sangat bangga dan bahagia karena acara Manusa Yadnya ini telah diikuti hampir 300 orang (termasuk keluarga peserta). Ini membuktikan bahwa inisiatif Yayasan Angel Hearts Bali sangat bermanfaat bagi masyarakat," ujar Bupati Kembang.
Upacara sakral ini dilaksanakan di Pasraman Santi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
Rangkaian upacara berlangsung sejak Kamis (4/9/2025) dan mencapai puncaknya pada hari Jumat (5/9/2025). Puncak acara Mepandes dimulai pukul 06.00 WITA dan ditutup dengan pertunjukan Topeng Sidakarya sebagai penutup upacara.
Kegiatan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi masyarakat yang kurang mampu agar dapat melaksanakan ritual keagamaan penting seperti Mepandes secara gratis. Ketua Panitia, I Putu Fery Priyandana, berharap kegiatan ini dapat terus menjadi agenda rutin untuk memperkuat nilai-nilai religius dan mempererat rasa persaudaraan di tengah masyarakat Jembrana.
Upacara diawali dengan berbagai prosesi sejak Kamis, seperti Suddhi Wadhani dan Otonan, diikuti dengan puncak acara Mepandes Massal pada Jumat pagi. Seluruh prosesi berjalan lancar dan khidmat, dipimpin oleh tiga sulinggih. Keseluruhan acara ditutup secara simbolis dengan pementasan Topeng Sidakarya, yang melambangkan kesempurnaan dan keberkahan dalam suatu upacara. (*)