SUARA BANTAS. Lahir dengan keterbatasan fisik I Made Suardana mengungkapkan tetap akan berusaha berjuang agar bisa bertahan dalam menjalani kehidupan, berprofesi sebagai tukang pijat sejak tahun 2007 dan saat ini Made Suardana juga menjadi tulang punggung kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani di kampung halamannya di Desa Duda, Br. Pegubugan, Kec. Selat, Kabupaten Karangasem-Bali. Kakak dan adik perempuannya mereka semua sudah menikah.
 |
| I Made Suardana penyandang tunanetra menekuni profesi sebagai tukang pijat sejak tahun 2007 dan berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan |
Dampak wabah covid-19 dirasakan juga oleh Made Suardana ada penurunan pelanggan untuk pijat, ya maklum saat ini masyarakat lebih prioritas pada kebutuhan pokok salah satu-satunya untuk beli beras, "ujarnya.
Walau dengan keterbatasan fisik Made Suardana penyandang tunanetra ini berusaha kreatif dengan menjual pulsa hp, listrik, minyak urut, dupa herbal, camilan seperti kacang, roti dan puji syukur bisa terjual ada sedikit tambahan, "ungkapnya kepada Suara Bantas Kamis, (15/10/20).
Sementara untuk kegiatan pijat, juga menerima pijat panggilan area Tabanan, Badung dan Denpasar. Ketrampilan pijat ia dapatkan pada saat belajar di Mahatmiya Kediri dan sudah memiliki sertifikat kompetensi pijat profesional.
Sesama penyandang tunanetra Made Suardana aktif di organisasi terwadah dalam organisasi Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) cabang Tabanan dirinya ditunjuk sebagai sekretaris dewan perwakilan cabang untuk mengkordinir kegiatan-kegiatan penyandang tunanetra.
Mewakili teman-temannya sesama penyandang tunanetra, Made Suardana mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan bantuan sembako, kami juga merasakan dampak Covid-19 ini secara ekonomi, "pungkasnya. (Adi)
Bagi semeton yang ingin pijat untuk menjaga kesehatan silahkan datang ke
Panti Pijat Tuna Netra Dharma Sentana
alamat jl. Anyelir no 19 Br. Dukuh Desa Dauh Peken Tabanan
HP/WA 081338097374