 |
| Perbekel Desa Gadungan I Wayan Muliartana menyerahkan akta perkawinan kepada sepasang pengantin pada Senin, (25/8). (Foto: Istimewa) |
SUARABANTAS.COM, Tabanan – Program Semara Ratih Kabupaten Tabanan kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pelayanan administrasi kependudukan bagi pasangan pengantin. Hal ini terbukti dari penyerahan akta perkawinan kepada sepasang pengantin yang dilaksanakan langsung oleh Perbekel Desa Gadungan, I Wayan Muliartana, pada Senin, 25 Agustus 2025.
Penyerahan dokumen penting ini diselenggarakan di dua lokasi berbeda, yakni di Banjar Gadungan dan Banjar Tegeh, yang keduanya terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk memastikan setiap pasangan pengantin baru memiliki akta perkawinan yang sah dan lengkap segera setelah mereka menikah.
Program Semara Ratih, yang merupakan singkatan dari Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Konseling Pranikah, memiliki tujuan utama yang luas. Selain mempermudah pengurusan dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan KTP dengan status baru, program ini juga berperan penting dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas keluarga muda.
“Kami ingin memastikan bahwa pernikahan tidak hanya sah secara agama dan adat, tetapi juga diakui oleh negara dengan dokumen yang lengkap,” ujar I Wayan Muliartana saat menyerahkan dokumen. Ia menambahkan bahwa program ini juga membekali pasangan dengan pengetahuan dasar mengenai kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga, yang menjadi fondasi untuk membangun keluarga yang kuat dan sehat.
Dengan adanya program ini, para pengantin tidak perlu lagi menunggu lama untuk mendapatkan dokumen kependudukan. Mereka dapat segera mengurus berbagai keperluan pasca-pernikahan, seperti perubahan data kependudukan, dengan lebih cepat dan efisien. Langkah proaktif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberikan pelayanan publik yang optimal, sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. (*)