SUARA BANTAS. Sebagai upaya melestarikan adat dan budaya Bali terutama kegiatan panca yadnya, yang menjadi tolak ukur adalah faktor ekonomi. Kelompok Banten Sarimerta yang beralamat di Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas, Kec. Selemadeg Timur, Tabanan.
Dalam berkreativitas tetap dari awal dengan landasan utama adalah konsep ngayah dan menolong serta memberi solusi terbaik dalam melaksanakan yadnya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing tanpa meninggalkan tatanan desa, kala, patra.
Tidak dapat dipungkiri perkembangan jaman yang selalu berubah, untuk itu kita harus dinamis dan fleksibel dalam beryadnya, "ujar Ni Ketut Suparni Ketua Kelompok Sarimerta kepada Suara Bantas Rabu, (19/5/2021).
Jero Mangku Istri Ni Ketut Suparni mengatakan keberadaan Kelompok Sarimerta juga bertujuan merangkul potensi masyarakat terutama yang memahami bidang upakara.
Sebagian besar anggota kami terdiri dari Mangku Desa, Mangku Merajapati, Mangku Ulu, Mangku Pempatan, Mangku Beji, Sapuh dan Sutri. Kelompok Sarimerta juga bekerja sama dengan Griya Umasari Jakatebel Tangguntiti melayani banten panca yadnya lengkap.
Jero Mangku Istri Ni Ketut Suparni mengungkapkan bahwa untuk mendukung keberadaan Kelompok Sarimerta sudah berkordinasi dan komunikasi dengan Jero Bendesa Adat Bantas agar tetap membina dan membimbing Kelompok Sarimerta agar kedepannya bisa tetap berkreativitas dan bisa bekerjasama dengan Adat Bantas, ungkapnya.
Mengenai struktur organisasi Kelompok Sarimerta ini sudah terbentuk belasan tahun lalu namun kegiatan usahanya jual tempe dan ternak babi, Jero Mangku Istri Ni Ketut Suparni berharap dengan adanya Kelompok Sarimerta bisa berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar khususnya anggota.
Kelompok Sarimerta selain bertujuan melestarikan adat istiadat melalui layanan upakara panca yadnya, tujuan utama adalah menolong semeton memberi solusi terbaik dalam hal beryadnya sesuai kemampuan tanpa mengurangi makna dan tetap berlandaskan desa, kala, patra, "pungkasnya. (Adi)