UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Pengetahuan PTD. Bambu Kuning Digunakan Untuk Menolong, Jero Ana : Dilandasi Keyakinan Dan Mohon Tuntunan-Nya

SUARA BANTAS. Melestarikan ajaran leluhur dan berbhakti kepada leluhur adalah suatu kewajiban yang harus ditaati, rasa bhakti tersebut diimbangi dengan perbuatan baik. Berjodoh dengan ajaran Perguruan Tenaga Dalam Bambu Kuning sejak tahun 1992 angkatan ke-14 setelah mendapat tuntunan spiritual dari Pinisepuh BK, disampaikan oleh I Wayan Winta (Jero Ana) bahwa pengetahuan Bambu Kuning sejalan dengan ajaran leluhur di Bali. Tetap eling dengan Ida Sanghyang Widhi Wasa, leluhur dan berbuat baik dengan saling tolong menolong, "ungkapnya.


Ditemui dikediaman rumahnya Br. Bale Agung, Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan Selasa, (31/8) pada kesempatan tersebut Jero Ana menceritakan awal menolong seseorang tahun 1995, waktu itu ada salah satu kerabatnya terkena sengatan binatang berbisa (Ketunggeng/ Kalajengking hutan) dengan memberanikan diri untuk menolong berdasarkan pengetahuan metode Bambu Kuning, bersyukur atas karunia Ida Sanghyang Widhi Wasa dan tuntunan Guru Gaib Bambu Kuning, kerabatnya tersebut bisa tertolong.

Dengan perkembangan jaman yang dipengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan, banyak orang sekarang berpaling ke pengobatan tradisional. Ini disebabkan oleh berbagai faktor dan di antaranya adalah faktor ekonomi. Namun pengobatan medis masih tetap menjadi pilihan pertama.


Semeton dari Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan minta tolong kepada Jero Ana setelah 1 minggu perawatan medis lengan kirinya masih sakit dan tidak merasakan apa-apa. Setelah diterapi dengan metode PTD. Bambu Kuning mulai merasakan perubahan dan kondisinya membaik Senin, 30 Agustus 2021

Sering juga terjadi ketika secara medis yang bersangkutan dikatakan sehat, tetapi masih ada merasakan sakit atau ada sesuatu didalam tubuhnya. Menjaga kesehatan karena faktor medis maupun non medis tetap ada keseimbangan dan bijaksana dalam menanganinya serta tetap menggunakan logika. Beberapa waktu lalu ada semeton dari Desa Tangguntiti minta tolong kepada Jero Ana, padahal sudah 1 minggu sudah mendapat perawatan medis, sempat opname dirumah sakit. Kendala sakit yang dialami tangan kiri tidak merasakan apa-apa termasuk ketika mengambil sesuatu. 

Dalam hal ini Jero Ana menyampaikan segala sesuatu seperti sakit semua bersumber dari Sang Pencipta, kita sebagai manusia dengan segala keterbatasan, hanya bisa memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Setelah berdoa kemudian diurut lengan kiri orang tersebut dengan minyak rempah, kurang lebih 30 menit, yang bersangkutan sudah merasakan lengannya dan merasa baikan.

Jero Ana menambahkan pengetahuan di PTD. Bambu Kuning mengajarkan kita untuk saling tolong menolong dan banyak punya sahabat. Dalam menjaga kesehatan faktor medis dan non medis jangan sampai diabaikan, walau tidak berpendidikan tinggi Jero Ana yang berlatar mekanik tetap meyakini bila Ida Sanghyang Widhi Wasa berkehendak apapun bisa terjadi. Sebab rwa bhineda dalam kehidupan pasti selalu berdampingan. Mengenal ajaran Bambu Kuning bukan untuk menghebatkan diri, melainkan kerendahan hati mengakui diri kita sebagai manusia yang tidak luput dari segala keterbatasannya.

Bagi Jero Ana pengetahuan yang didapat melalui metode pembelajaran di Perguruan Tenaga Dalam Bambu Kuning, semestinya diterapkan dan digunakan untuk menolong. Upaya inipun telah dilakoni Jero Ana sejak tahun 1995, menolong semeton yang meminta bantuannya terutama karena faktor non medis. Jero Ana bersyukur selalu dituntun oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa, sebagian besar yang minta tolong tersebut merasakan ada perubahan dalam dirinya. Penutup kata Jero Ana berpesan kepada semeton anggota Bambu Kuning, apa yang sudah dipelajari harus diyakini dan bisa berguna untuk diri, keluarga dan masyarakat, "tutupnya. (Adi)