SUARA BANTAS. Kerajinan rumahan yang dilakukan oleh Wayan Danu Arta adalah sebagai upaya menyikapi kondisi perekonomian yang terpengaruh karena dampak pandemi.
Tentu menjadi tuntutan banyak orang agar bisa bertahan ditengah pandemi. Begitu juga yang dilakukan oleh I Wayan Danu Arta bersama rekan - rekannya membuat kerajinan rumahan yang kreatif. Alumni SMSR tahun 1998 ini, berinisiatif membuat kerajinan seni dengan bahan baku nyuh puyung.
Membuat kerajinan berbahan buah kelapa/nyuh puyung didesain dalam aneka rupa seperti : bentuk kera, pot bunga, topeng, burung dan berbagai jenis bentuk kreatif lainnya, Wayan Danu Arta mengatakan bentuk bisa dibuatkan sesuai pesanan, "ujarnya. Aktivitas ini sudah dilakoni sejak 6 bulan lalu dengan pemasaran memanfaatkan media sosial.
Berkreasi di tengah pandemi hanya awalnya untuk menyalurkan hoby ternyata mendapat respon dari teman - temanya, yang dipasarkan melalui media sosial. Memanfaatkan kelapa /nyuh puyung didesain sedemikian rupa, banyak juga masyarakat yang tertarik membeli untuk dijadikan hiasan. Beberapa waktu lalu ada order sampai 100 pcs dikirim ke luar negeri. Dengan desain yang mengangkat kearifan lokal justru menjadi daya tarik tersendiri dan mampu mendongkrak nilai jual. Dijual dengan harga Rp. 25 ribu /pcs.
Pada kesempatan tersebut pria yang berasal dari Br. Gadungan Pondok, Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan Bali, "memaparkan kepada Suara Bantas Rabu, (1/9) bahwa aktivitas utamanya adalah melayani seni tatto. Kegiatan mengolah buah kelapa dijadikan produk kerajinan rumahan, untuk menyiasati dampak pandemi yang berimbas pada perekonomian, disisi lain dirinya berharap kerajinan ini nantinya bisa mendapat respon positif dan memiliki pasar tersendiri, "pungkasnya. (Adi)