SUARABANTAS.COM, Tabanan - Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Kecamatan Selemadeg Timur menggelar Loka Sabha Alit pada Jumat (18/2/2022) yang berujung pada pemilihan ketua baru secara aklamasi. Acara yang diselenggarakan di Sekretariat MGPSSR Seltim, Griya Taman Sekar Desa Gadungan, ini menjadi momentum penting bagi organisasi dalam menatap masa depan lima tahun ke depan.
Dalam musyawarah tersebut, I Made Sunarya, seorang warga dari Banjar Bantas Tengah Kelod, mendapatkan kepercayaan penuh dari seluruh peserta Loka Sabha untuk memimpin MGPSSR Kecamatan Selemadeg Timur untuk masa bakti 2022-2027. Proses pemilihan yang berlangsung singkat dan penuh kekeluargaan tersebut menunjukkan soliditas dan kepercayaan yang tinggi dari para anggota terhadap sosok I Made Sunarya.
Ketiadaan calon lain yang maju membuktikan bahwa kepemimpinan Made Sunarya dinilai mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Hasil aklamasi ini menjadi sebuah penegasan bahwa visi dan komitmen Made Sunarya sejalan dengan harapan besar para anggota MGPSSR di wilayah Selemadeg Timur.
Setelah terpilih, Made Sunarya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menekankan bahwa ini adalah amanah besar yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. "Ini adalah kepercayaan yang harus saya junjung tinggi.
Tentu, tantangan ke depan tidaklah ringan, namun dengan semangat kebersamaan dan spirit ngayah, saya yakin kita bisa mewujudkan semua program yang telah dirancang," ujarnya dengan penuh semangat. Agenda utama setelah pemilihan ini adalah pembentukan struktur kepengurusan secara lengkap dan merancang program kerja yang akan menjadi panduan selama lima tahun mendatang.
Program kerja ini nantinya akan diselaraskan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat setempat. Made Sunarya menambahkan bahwa semua kegiatan dan program yang akan dijalankan akan berlandaskan pada semangat melayani umat (ngayah), yang merupakan pondasi utama dalam ajaran Hindu.
"Tugas kami selanjutnya adalah mengukuhkan pengurus dan menyusun program kerja yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," jelas Made Sunarya. Ia mengungkapkan bahwa program-program tersebut akan difokuskan pada tiga pilar utama: pertama, penguatan spiritual dan keagamaan bagi para semeton (saudara) Pasek; kedua, peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat; dan ketiga, pelestarian seni, adat, dan budaya Pasek.
Lebih lanjut, Made Sunarya memberikan contoh beberapa program kerja yang telah dibahas secara garis besar. Di bidang spiritual, MGPSSR akan rutin mengadakan upacara yadnya massal seperti metatah, mebayuh oton, atau upacara lainnya untuk meringankan beban ekonomi anggota.
Di bidang sosial, mereka berencana untuk mengadakan kegiatan sosial seperti bakti sosial, pengobatan gratis, atau bantuan sembako bagi semeton yang membutuhkan. Sementara itu, di bidang budaya, MGPSSR akan terus mendorong generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan adat dan budaya Pasek.
Made Sunarya juga mengajak seluruh anggota MGPSSR untuk aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Menurutnya, keberhasilan program kerja bukan hanya bergantung pada pengurus, melainkan pada dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh semeton. "Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dan sinergi dari seluruh anggota adalah kunci keberhasilan kita," pungkasnya.
Acara Loka Sabha Alit ini menjadi tonggak baru bagi MGPSSR Kecamatan Selemadeg Timur untuk bergerak lebih maju dan berkontribusi lebih besar bagi masyarakat. Dengan semangat ngayah yang diusung oleh kepengurusan baru, diharapkan MGPSSR dapat menjadi wadah yang solid dan bermanfaat, tidak hanya bagi anggotanya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Selemadeg Timur. (Adi)

