UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

UD. Asih Rinjaya Berjuang Melestarikan Arsitektur Tradisional Bali di Tengah Keterbatasan Tenaga Ahli

Owner UD. Asih Rinjaya, I Gede Arnawa melayani pembuatan jineng dan bale Bali di Br. Mambang Tengah, Desa Adat Bantas, Kamis, (20/7). 

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Berdiri kokoh selama 15 tahun, UD. Asih Rinjaya di Br. Mambang Tengah, Desa Adat Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, terus berupaya melestarikan kekhasan arsitektur Bali. Usaha yang menyediakan jasa pembuatan Stil Bali, Jineng Bali, dan Bale Bali ini kini dikelola oleh I Gede Arnawa, seorang mantan bartender kapal pesiar yang memilih untuk meneruskan jejak langkah keluarganya.

I Gede Arnawa, seorang alumni Diploma III Sekolah Tinggi Pariwisata lulusan 1999, kini bertanggung jawab penuh atas UD. Asih Rinjaya. Dengan latar belakang yang sama sekali berbeda, ia menghabiskan 10 tahun sebagai bartender di kapal pesiar—Arnawa tak menyerah dan terus belajar. Ia mengaku butuh waktu sekitar lima tahun untuk beradaptasi, berbekal bimbingan dari para sesepuh untuk memahami seluk-beluk pembuatan bangunan khas Bali.

Salah satu contoh bangunan tradisional Bali produksi UD. Asih Rinjaya. 

UD. Asih Rinjaya fokus pada pengerjaan bangunan tradisional Bali seperti Stil Bali, Jineng Bali (bangunan penyimpanan padi), dan Bale Bali (bangunan tradisional untuk tempat tinggal atau upacara). Arnawa menekankan bahwa harga yang ditawarkan bervariasi tergantung pada bahan baku dan ukuran bangunan, namun kualitas tetap menjadi prioritas utama. 

Dalam operasionalnya, UD. Asih Rinjaya didukung oleh delapan tenaga kerja harian. Arnawa bersyukur karena hingga saat ini, masyarakat masih mempercayakan pembangunan arsitektur tradisional kepada usahanya. Namun, ia tak menampik adanya tantangan besar. "Kendala dalam usaha ini adalah tukang. Berkurangnya tukang bangunan Bali," keluh Arnawa, yang juga mengabdi sebagai Klian Adat Br. Mambang Tengah. Keterbatasan tenaga ahli ini menjadi isu krusial dalam upaya melestarikan warisan budaya tersebut.

Gede Arnawa mengajak generasi muda untuk terus melestarikan seni dan budaya Bali, terutama arsitektur tradisional. Dengan semakin berkurangnya minat pada profesi tukang bangunan Bali, warisan budaya yang tak ternilai ini terancam punah. Keputusan Arnawa, seorang mantan pekerja profesional di luar bidangnya, untuk melanjutkan usaha keluarga ini menjadi contoh nyata komitmen dalam menjaga tradisi.

UD. Asih Rinjaya berdiri sejak 15 tahun silam di Br. Mambang Tengah, Desa Adat Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Kisah perjuangan I Gede Arnawa ini dipaparkan kepada media pada Kamis, 20 Juli 2023, menyoroti tantangan dan harapan di balik bisnis yang sarat makna budaya. Upaya mereka adalah bukti bahwa meskipun modernisasi terus bergerak, nilai-nilai luhur budaya Bali tetap dapat dipertahankan. (Adi