![]() |
I Nyoman Sumerta pemilik UD. Anugrah Dewata didampingi istrinya. |
SUARABANTAS.COM, Tabanan - Berawal dari tekad merintis usaha dari nol, I Nyoman Sumerta telah membuktikan bahwa warisan budaya dapat menjadi pondasi bisnis yang kuat. Sejak tahun 1994, UD. Anugrah Dewata miliknya, yang berlokasi di Jalan Lintasan Denpasar-Gilimanuk, Br. Lumajang, Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, telah menjadi andalan masyarakat dalam pembuatan sanggah.
Nyoman Sumerta, yang mewarisi ilmu dan teknik membuat sanggah secara turun-temurun, mengembangkan pengetahuannya secara otodidak. Ia melihat peluang besar karena pada masanya, usaha sejenis masih sangat jarang. "Selain membantu masyarakat membuat sanggah, saya juga ingin menciptakan peluang kerja bagi orang-orang di sekitar," ungkapnya.
UD. Anugrah Dewata menawarkan beragam jenis sanggah, mulai dari Sanggah Kayu, Sanggah Beton, Stil Bali, hingga Sanggah Taro. Selain menjual produk, mereka juga melayani pemasangan di lokasi. Nyoman Sumerta menjelaskan bahwa harga dapat dinegosiasikan, disesuaikan dengan model dan ukuran yang diinginkan konsumen.
Konsumen memiliki dua pilihan dalam memesan sanggah. Mereka bisa langsung membeli produk yang sudah tersedia di toko, atau memesan sanggah secara khusus sesuai dengan desain dan permintaan mereka.
Berkat komitmen kuat untuk menjaga kualitas, UD. Anugrah Dewata berhasil membangun kepercayaan pelanggan. "Pasang surut dalam dunia usaha itu biasa. Bagi kami, menjaga kualitas adalah komitmen utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat," imbuh Nyoman Sumerta. Kepercayaan ini bahkan membuat produknya pernah dikirim hingga ke Pulau Jawa.
Meskipun telah puluhan tahun berdiri, UD. Anugrah Dewata tak lepas dari tantangan. Nyoman Sumerta (59), yang didampingi oleh istrinya, Desak Nyoman Alit Putriani, mengungkapkan bahwa kendala terbesar saat ini adalah permodalan dan keterbatasan tenaga.
Meski demikian, Nyoman Sumerta tetap optimis. Ia berharap usaha yang dibangunnya dengan penuh ketekunan ini bisa terus berkembang dan maju di masa depan, sehingga warisan budaya Bali ini dapat terus dilestarikan. (Adi)