![]() |
Rapat koordinasi Pengurus Provinsi Bali Pura Dadia Agung Pasek Kubayan Minggu, (30/6) Br. Bendul, Wangaya Gede, Penebel. |
Rapat yang diawali dengan persembahyangan bersama ini fokus membahas dua agenda utama, yakni rencana "mendak" Ida Leluhur di Boyolali, Jawa Tengah, dan persiapan Piodalan Jelih.
Acara dibuka secara resmi oleh I Ketut Supardi, selaku Pengurus Dadia Agung Pasek Kubayan Provinsi Bali. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kebersamaan dan bhakti dalam menyambut Ida Leluhur. Agenda yang paling disoroti adalah rencana menjemput Mpu Ragarunting, yang merupakan Leluhur Pasek Kubayan, di Boyolali, Jawa Tengah.
Menurut sejarah, Mpu Ragarunting adalah putra kelima dari Mpu Gnijaya. Mpu Gnijaya dan ketujuh putranya yang dikenal sebagai Sapta Rsi - yaitu Mpu Ketek, Mpu Kananda, Mpu Wiradnyana, Mpu Withadharma, Mpu Ragarunting, Mpu Prateka, dan Mpu Dangka - adalah leluhur yang menurunkan warga Pasek di Bali.
Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepakatan bahwa rombongan penglingsir Dadia Agung Pasek Kubayan akan berangkat ke Boyolali pada Minggu, 7 Juli 2024. Rombongan yang akan menggunakan bus ini dijadwalkan sudah siap di Bendul pada pukul 08.00 Wita.
Keesokan harinya, pada Senin, 8 Juli 2024, sekitar pukul 15.00 Wita, rombongan yang bertugas menjemput Ida Leluhur diperkirakan akan tiba kembali di Wongaya Gede. Seluruh semeton Pasek Kubayan diimbau untuk turut serta "ngayah nyanggra" (bergotong royong menyambut) kedatangan Ida Leluhur sebagai wujud kebersamaan dan bhakti kepada leluhur.
Rangkaian acara penyambutan Ida Leluhur dan Piodalan Jelih telah disusun dengan matang. Dimulai dengan "Mepekeling" pada 2 Juli 2024, di Dadia Agung tentang Piodalan Jelih, dan pada 4 Juli di Pura Catur Lawa tentang rencana "mendak" leluhur. Pada 6 Juli, akan diadakan kegiatan "Ngias Pelinggih lan Nanjeb Penjor" (menghias pelinggih dan menancapkan penjor).
Puncak acara penyambutan akan berlangsung pada Senin, 8 Juli 2024. Rombongan yang tiba sekitar pukul 16.00 Wita akan disambut dengan Tari Rejang dan Tari Pependetan oleh semeton Batugaing.
Acara dilanjutkan dengan iringan Gong Bleganjur dari Wongaya dan pada pukul 19.00 Wita akan disambut oleh semeton Kesiman dengan tradisi "Serunding". Selama tiga hari berikutnya, dari 9 hingga 11 Juli, akan ada kegiatan "Ngaturang Sodo Rayunan tujuh tanding" (mempersembahkan sesaji) yang diatur persembahannya oleh semeton dari Canggu, Krobokan, Tangeb, Sesetan, Oongan, Kayumas, Kedonganan, Bualu, dan Ungasan.
Rangkaian acara akan ditutup pada Jumat, 12 Juli 2024, dengan "Mecaru Nawa Gempang" pada pukul 09.00 Wita, diikuti dengan "ke Beji Tabah" pada pukul 16.00 Wita, dan "Nganteb Pujawali" pada pukul 22.00 Wita. Ida Bhetara akan "Nyejer" (berstana) selama tiga hari setelahnya. Informasi ini disampaikan untuk seluruh Semeton Pasek Kubayan sebagai panduan untuk berpartisipasi dalam rangkaian upacara sakral ini. (Adi)