UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Yayasan Bhakti Yoga Dharma Rencana Gelar Yadnya Massal, Berkomitmen Meringankan Beban Umat

Pengurus dan anggota Yayasan Bhakti Yoga Dharma

SUARABANTAS.COM, Tabanan – Dalam upaya melestarikan tradisi Hindu Bali dan meringankan beban ekonomi masyarakat, Yayasan Bhakti Yoga Dharma telah sukses menyelenggarakan serangkaian program yadnya massal sepanjang tahun ini. Kegiatan yang meliputi upacara mebayuh, mesambutan, mepandes, pewintenan, dan penglukatan ini direncanakan akan menjadi agenda rutin tahunan, menegaskan komitmen yayasan dalam melestarikan adat, budaya dan agama Hindu Bali. 

Ketua Yayasan, Jro Mangku Nyoman Putra, menyampaikan bahwa program-program tersebut dirancang sebagai solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. “Yadnya massal ini sangat membantu dan meringankan beban ekonomi umat,” ujarnya saat dijumpai di Sekretariat Yayasan Bhakti Yoga Dharma, Banjar Beraban Kauh, Desa Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan, Sabtu, 21 September 2024.

Jro Mangku Nyoman Putra berharap keberadaan yayasan ini dapat terus memberikan manfaat dan kontribusi positif. Visi dan misi yayasan sejalan dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan dan keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam. Dengan berpartisipasi dalam melestarikan agama, budaya, dan adat, yayasan ini menjadi jembatan antara tradisi leluhur dan kebutuhan masyarakat modern.

Selain yadnya massal, Yayasan Bhakti Yoga Dharma juga memiliki program lainnya yang berfokus pada pengembangan spiritual dan intelektual. Salah satunya adalah diklat dan dharmatula, yang merupakan implementasi dari jnana yadnya atau pengorbanan melalui ilmu pengetahuan. Melalui kegiatan ini, yayasan berupaya membekali umat dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama.

Untuk mewujudkan program kerja yang berkelanjutan, Jro Mangku Gede Wijana Arnawa, selaku Bendahara Yayasan, menyadari bahwa dukungan finansial adalah hal yang krusial. Ia menyampaikan harapannya agar program ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. "Tentu membutuhkan biaya," ungkapnya. 

"Kami sangat berharap mendapat dukungan dari pemerintah, masyarakat, swasta, dan dari pihak manapun karena program kerja kami akan berkelanjutan. "Jro Mangku Gede Wijana Arnawa menegaskan kesiapan seluruh pengurus dan pelaksana program untuk berkolaborasi dengan siapa pun demi tujuan mulia ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi upaya bersama dalam melestarikan agama, budaya, dan adat.

Tidak hanya berfokus pada yadnya massal dan diklat, Yayasan Bhakti Yoga Dharma juga melayani kerjasama dalam pengadaan upakara untuk berbagai upacara Panca Yadnya. Jro Mangku Lisa (I Ketut Suarma), yang bertanggung jawab di bagian Parahyangan, menjelaskan bahwa dalam setiap pengadaan upakara, Yayasan selalu berpedoman pada sastra agama.

"Bila ada masyarakat yang ingin kerja sama pengadaan upakara Panca Yadnya, kami tetap berpedoman pada sastra," jelas Jro Mangku Lisa. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan juga disesuaikan dengan desa kala patra (kondisi tempat, waktu, dan situasi) setempat dan didasarkan pada kesepakatan bersama. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap upacara dilaksanakan sesuai dengan kaidah adat dan agama, sekaligus fleksibel terhadap kebutuhan umat.

Rencana program-program ini tidak hanya menjadi wujud nyata pengabdian Yayasan Bhakti Yoga Dharma kepada umat, tetapi juga menjadi contoh bagaimana lembaga swadaya masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga warisan budaya dan spiritual Bali di tengah tantangan zaman. Dengan visi yang jelas dan kolaborasi yang kuat, yayasan ini optimis dapat terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi masyarakat. (Adi