SUARABANTAS.COM, Denpasar, Bali - Pemerintah Kota Denpasar menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Bali dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar untuk partisipasi dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2025.
Dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) induk 2025 ini dipersiapkan secara matang oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Denpasar demi penampilan maksimal dalam festival budaya tahunan tersebut.
Kepala Disbud Kota Denpasar, Raka Purwantara, mengungkapkan bahwa persiapan untuk mengikuti PKB telah digulirkan sejak awal Januari 2025. Proses pembinaan intensif diberikan kepada para seniman terpilih yang akan menjadi duta Kota Denpasar dalam ajang bergengsi ini. Sebanyak 21 materi kesenian disiapkan untuk ditampilkan, melibatkan sekitar 1.600 seniman dari berbagai sanggar di Denpasar.
"Kami mengikuti semua materi yang ada dalam PKB dengan persiapan yang sudah dilakukan sejak awal Januari," tegas Raka Purwantara pada Minggu (27/4).
Lebih lanjut, Raka Purwantara menjelaskan bahwa dalam pawai pembukaan PKB 2025, Kota Denpasar akan menyoroti keunikan Desa Adat Kesiman. Salah satu atraksi utama yang akan ditampilkan adalah ritual sakral ‘Ngerebong’, sebuah tradisi unik yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Selain ‘Ngerebong’, Denpasar juga akan menampilkan Baris Tanda dan berbagai keunikan budaya lainnya, selaras dengan tema sentral PKB tahun ini, ‘Jagat Kerthi Lokahita Samudaya’ yang bermakna harmoni semesta raya dengan menjunjung tinggi kearifan lokal desa adat.
Menurut Raka Purwantara, persiapan hingga saat ini telah mencapai 80 persen. Langkah selanjutnya adalah pembinaan intensif yang akan dilakukan oleh tim konsultan seni Kota Denpasar langsung kepada kelompok-kelompok seni (sekaa) yang akan tampil. Pembinaan ini dijadwalkan berlangsung mulai akhir April hingga awal Juni mendatang, memastikan setiap detail penampilan tergarap dengan baik.
Partisipasi aktif dan dukungan anggaran yang signifikan dari Pemkot Denpasar ini menjadi wujud nyata upaya pelestarian dan pewarisan nilai-nilai budaya Bali kepada generasi mendatang, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Pulau Dewata di kancah yang lebih luas melalui platform PKB. (SB)