UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Peningkatan Kualitas SDM Petani Kunci Kemandirian Sektor Pertanian Nasional

SUARABANTAS.COM, DENPASAR – Langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani dipandang sebagai fondasi utama dalam mewujudkan kemandirian dan kemajuan sektor pertanian nasional. Penegasan ini disampaikan oleh Dr. I Made Gianyar, S.H., M.Hum., M.Kn., seorang akademisi dari Universitas Warmadewa yang juga aktif sebagai pegiat pertanian, dalam keterangannya kepada Radio Republik Indonesia (RRI) di Denpasar, Kamis (24/4/2025).

Kualitas SDM petani saat ini dinilai masih tertinggal akibat kurangnya perhatian terhadap pendidikan dan pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas ini diyakini akan mendorong kemandirian dan kemajuan sektor pertanian secara keseluruhan. Selain itu, rendahnya minat generasi muda terhadap pendidikan pertanian juga menjadi perhatian yang perlu diatasi.

Dr. I Made Gianyar mengusulkan beberapa langkah konkret untuk meningkatkan kualitas SDM petani. Pertama, melalui jalur pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, berkelanjutan, dan berbasis kebutuhan lapangan. Ia juga mendorong pemberian beasiswa bagi calon mahasiswa pertanian dan insentif bagi lulusan yang memilih berprofesi sebagai petani. Menurutnya, petani perlu didukung hingga mampu menjadi "manajer di tanahnya sendiri" dan merasa bangga dengan profesinya.

Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya kebijakan afirmatif dari pemerintah untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian. Ia menyambut baik wacana pemberian gaji hingga Rp10 juta bagi sarjana pertanian yang berprofesi sebagai petani atau konsultan, sebagai langkah yang berpotensi memantik semangat anak muda.

Selain insentif, Dr. I Made Gianyar menekankan pentingnya penyuluhan dan pendampingan bagi petani muda di lapangan. Akses yang lebih mudah terhadap teknologi, pembiayaan, dan pasar juga dinilai krusial agar petani muda dapat bersaing secara profesional. Ia juga menyerukan agar pemerintah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk pemberdayaan SDM petani, menyusul keberhasilan kemandirian di sektor kesehatan. (SB