UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Rombongan Pemangku Bhakti Yoga Dharma Persembahyangan ke Pura Besakih Rangkaian Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh

Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Semangat bhakti dan sradha terpancar dari rombongan Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma saat memulai perjalanan spiritual menuju Pura Besakih, Karangasem. Sebanyak satu rombongan pemangku dari Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, bertolak pada Sabtu (26/4/2025) untuk mengikuti rangkaian persembahyangan dan upacara Ida Bhatara Turun Kabeh yang akan berlangsung di Mother Temple of Bali tersebut.

Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma melaksanakan perjalanan persembahyangan menuju Pura Besakih untuk mengikuti rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh. Upacara ini merupakan salah satu ritual sakral dan penting dalam kalender keagamaan Hindu Dharma di Bali, yang diyakini sebagai momen turunnya manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta para Dewata ke dunia. Keikutsertaan para pemangku dalam upacara ini adalah wujud bakti dan tanggung jawab mereka dalam menjaga keseimbangan spiritual dan tradisi.

Rombongan ini terdiri dari anggota Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma, sebuah organisasi atau perkumpulan para pemangku (pendeta Hindu tingkat desa) yang memiliki komitmen dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan. Perjalanan ini dikoordinir oleh Jro Mangku Nyoman Putra, seorang pemangku yang memiliki peran penting dalam mengorganisir kegiatan keagamaan di lingkungannya.

Perjalanan dimulai dari Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, dan tujuan utama adalah Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem. Pura Besakih merupakan pusat spiritual dan pura terbesar di Bali, menjadi tujuan utama umat Hindu dalam berbagai upacara dan persembahyangan.

Keberangkatan rombongan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025. Waktu ini dipilih secara khusus untuk dapat mengikuti rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh yang diperkirakan mencapai puncak pada hari-hari berikutnya.

Keikutsertaan Paiketan Pemangku Bhakti Yoga Dharma dalam upacara Ida Bhatara Turun Kabeh memiliki makna spiritual yang mendalam. Sebagai garda terdepan dalam kehidupan beragama di tingkat desa, para pemangku memiliki kewajiban untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam upacara besar seperti ini. 

Selain sebagai wujud bakti, kehadiran mereka juga diharapkan dapat memperkuat vibrasi spiritual upacara dan membawa berkah bagi seluruh umat. Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh sendiri bertujuan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, dan harmoni bagi alam semesta beserta isinya.

Perjalanan rombongan dari Desa Beraban menuju Pura Besakih dilakukan secara bersama-sama, menunjukkan solidaritas dan kebersamaan antar pemangku. Meskipun detail transportasi tidak disebutkan, dapat diasumsikan bahwa perjalanan ini diorganisir dengan baik agar seluruh rombongan dapat tiba di Pura Besakih dengan selamat dan tepat waktu untuk mengikuti rangkaian upacara. Koordinasi yang dilakukan oleh Jro Mangku Nyoman Putra memastikan kelancaran perjalanan dan partisipasi para pemangku dalam setiap tahapan upacara. (SB