SUARABANTAS.COM, Denpasar – Momentum Rahina Tumpek Wariga, hari pemuliaan tumbuh-tumbuhan, dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan melaksanakan program “Gotong Royong Semesta Berencana” yang akan dilaksanakan secara masif. Kegiatan ini fokus pada Penanaman Pohon/Penghijauan dan Bersih-Bersih Sungai sebagai wujud bakti dan implementasi nyata Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun 2025-2125.
Pemerintah Provinsi Bali mengumumkan penyelenggaraan Gotong Royong Semesta Berencana, sebuah kegiatan berskala besar yang mencakup penanaman 34.047 bibit pohon di lahan seluas 314,08 hektar, serta kegiatan bersih-bersih sungai di seluruh kabupaten/kota. Ini merupakan perwujudan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.
Aksi ini diawali secara Niskala lan Sekala pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertepatan dengan Rahina Tumpek Wariga (Saniscara Kliwon, Wariga). Kegiatan simbolis dimulai dengan persembahyangan di Pura Pengubengan Besakih pukul 08:00 Wita, diikuti penanaman pohon simbolis. Puncak kegiatan skala besar, yakni penanaman pohon dan bersih-bersih sungai serentak, akan dilaksanakan pada Minggu, 26 Oktober 2025, di seluruh wilayah.
Pemilihan Tumpek Wariga menjadi landasan filosofis, di mana hari ini adalah saatnya manusia membalas budi kepada tumbuh-tumbuhan yang telah tanpa lelah menyediakan oksigen dan sumber kehidupan. Kegiatan ini adalah wujud bakti untuk mengharmoniskan kembali kehidupan di alam.
Selain alasan spiritual dan ekologis, aksi bersih-bersih sungai difokuskan untuk mengantisipasi potensi banjir akibat puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026, dengan membersihkan sumbatan dan kotoran di aliran sungai. Jenis pohon yang ditanam (25 jenis) adalah pohon serbaguna untuk upakara, pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis, seperti Durian, Alpukat, dan Pule.
Kegiatan diinisiasi oleh Gubernur Bali bersama Walikota/Bupati se-Bali. Hingga saat ini, lebih dari 20.453 personel telah terdaftar untuk penanaman pohon dan 27.189 personel untuk bersih-bersih sungai. Peserta meliputi ASN Pemprov dan Pemkab/Pemkot, TNI/Polri, Kepala Desa, Lurah, Bandesa Adat, pelajar, hingga masyarakat dan komunitas lingkungan. Gubernur akan memimpin langsung kegiatan di tingkat Provinsi.
Kegiatan serentak akan dilaksanakan di 9 Kabupaten/Kota hingga tingkat Desa Adat. Di tingkat Provinsi, fokus utama bersih-bersih dan penghijauan adalah pada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) krusial:
* Tukad Ayung (melintasi Bangli, Gianyar, Badung, Denpasar)
* Tukad Badung
* Tukad Mati
Di kabupaten lain (Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan), kegiatan berpusat di wilayah DAS prioritas masing-masing yang rawan bencana.
Pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Masyarakat dihimbau untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan mendaftar melalui tautan Google Form: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSclsLqjjrPM5VasqLsMP6oJrHIMNhqfbOZIyZTQN98sbgdIyQ/viewform dan dapat memilih lokasi kegiatan sesuai domisili. Kegiatan ini direncanakan akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai komitmen jangka panjang Pemprov Bali. (*)