UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Siaga Penuh! Respons Cuaca Ekstrem, Provinsi Bali Laksanakan Apel Bencana

Bali Gelar Apel Siaga Bencana: Antisipasi Dampak Perubahan Cuaca Ekstrem pada Selasa, (2/12) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon. (Foto: Istimewa)

SUARABANTAS.COM, Denpasar - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Nyoman Sidakarya hadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025–2026, Selasa (2/12/2025) pagi, bertempat di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Renon. Disamping itu turut serta dalam jajaran barisan apel, diantaranya 11 personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dan 2 unit kendaraan operasional. Pemerintah Provinsi Bali menggelar Apel tersebut sebagai langkah strategis bagi pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.

Kegiatan apel dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Dalam arahannya disampaian langkah teknis mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, termasuk penyusunan strategi koordinatif dalam menghadapi potensi curah hujan tinggi, banjir, serta tanah longsor. BMKG mengeluarkan peringatan dini curah hujan tinggi sejak awal Desember dan diprediksi berlangsung hingga 10 Desember. Menurut Sidakarya upaya antisipasi bencana dan persiapan Nataru memerlukan sinergi dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Dalam hal ini Basarnas memiliki peranan penting, khususnya pada penanganan Bencana alam di fase tanggep darurat. "Kesiapan Personel dan Alut sangat menentukan tercapainya target respon time dan pergerakan tepat sasaran serta efektif," ungkap Sidakarya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar telah memastikan kesiapan personel dan Alut dalam menghadapi kedaruratan. Untuk kekuatan di perairan, disiagakan 1 unit KN SAR Arjuna 229, Rigid Inflatable Boat 5 unit, Rigid Buoyency Boat 1 unit, jetski 3 unit dan rubber boat. Tak kalah pentingnya yakni ketersediaan peronel dengan kemampuan penyelamatan yang terlatih dan professional. "Kami memiliki rescuer berjumlah 105 orang, ABK 18 orang, operator komunikasi 6 orang juga 1 orang teknisi komunikasi," terangnya.

Ia menambahkan bahwa penanganan darurat bukan tentang sekedar menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara, namun harus dijalani dengan keikhlasan memberikan pelayanan kepada warga. (*)