UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Diminati Kolektor Manca Negara, Made Sutarjaya Lestarikan Budaya Bali Melalui Seni Lukis

SUARA BANTAS. Sambil duduk santai bercerita teringat dengan kisah masa lalu ketika masih sekolah di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) tamat tahun 1997. Dengan segala keterbatasan ekonomi keluarga pada waktu itu, bersyukur bisa menamatkan sekolah di SMSR Batu Bulan, Gianyar. 

Seniman lukis ini bernama I Made Sutarjaya kelahiran tahun 1979 alamat Dusun Bantas Bale Agung Desa Bantas kecamatan Selemadeg Timur kabupaten Tabanan Bali. Minggu (3/5/2020). Sebuah perjalanan hidup yang harus di lakoni. Perang batin yang luar biasa antara keinginan sekolah dan melihat kemampuan ekonomi orang tua. 

I Made Sutarjaya Seniman Lukis asal Desa Bantas

Ada keraguan dibenak dan pertanyaan apakah orang tua mampu untuk menyekolahkan dengan keadaan yang terbatas, apalagi orang tua singel parent dan pekerjaan hanya sebagai tukang bangunan yang pekerjaannya tidak menentu pada saat itu. Ia menceritakan ketika meminta uang untuk biaya sekolah, lidah terasa kelu untuk berucap dan sambil menghela napas terasa kejadiannya seperti baru kemarin dan tidak akan pernah dapat dilupakan, ketika minta uang untuk kepentingan biaya sekolah. 

Setiap kali diberi uang oleh orang tuanya selalu mengutamakan untuk biaya sekolah, masalah bekal berapa pun dikasi tidak menjadi masalah. Waktu itu dari rumah membawa beras, lauk, saur dan bekal sedikit, yang penting sampai sekolah. 

Prinsipnya harus belajar semaksimal mungkin karena ilmu pengetahuan merupakan kunci sukses dalam hidup. Dirinya meyakini dengan belajar yang serius dan mendalaminya maka kita akan mengerti suatu metode. Kunci dalam memahami suatu pengetahuan adalah fokus dan serius belajar "imbuhnya. 

Menjalani hidup dengan syukur
Secara jujur Made mengungkapkan kepada Suara Bantas, dulu ada canvas yang sudah dibuang oleh orang, pada waktu itu saya minta lagi untuk di bentuk kemudian di tumpuk di atasnya agar bisa di gunakan kembali. Hal itu dilakukan demi mengirit pengeluaran dengan harapan tidak membebani orang tua dengan pengeluaran biaya canvas . 

Pada saat masih sekolah agar bisa mandiri dan menutupi biaya sekolah, ada beberapa lukisan yang dibuatnya, dan ada pihak galery yang menampung lukisannya itu, bahkan sampai terjual akhirnya punya bekal untuk bertahan hidup, sambil sekolah bisa menghasilkan uang "ujarnya.

Setelah tamat dari SMSR untuk mengembangkan potensi diri bidang seni lukis, Made Sutarjaya mengikuti pameran untuk mempromosikan karya lukisannya dan sudah banyak karya lukisannya terpampang dibeberapa galeri yang berada di wilayah kabupaten Gianyar dan karyanya diminati oleh kolektor dari berbagai negara karena memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. 

Mengenai jadwal pameran disampaikan bulan April, Mei ini semestinya sudah terlaksana, bulan Juni merupakan puncak acara pameran di Jakarta namun karena situasi dan pengaruh wabah virus COVID-19 acara pameran yang sudah terjadwal tak bisa dilaksanakan. Semoga bencana ini cepat selesai dirinya berharap bisa terus berkarya dan semoga diberikan umur panjang "pungkasnya. (Sadia)