UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Gerakan Gotong Royong Warga Bantas, Sukseskan World Clean Up Day

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Desa Bantas menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dengan berpartisipasi aktif dalam World Clean Up Day (WCD) atau aksi bersih-bersih sedunia. Kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh banjar wilayah Desa Bantas ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.

Pada Kamis, 16 September 2021, warga Banjar Bantas Bale Agung secara khusus turut ambil bagian dalam gerakan ini. Kaur Kewilayahan Br. Bantas Bale Agung, I Ketut Suastika, menjelaskan bahwa inisiatif ini mengajak seluruh warga, terutama ibu-ibu PKK, untuk berpartisipasi aktif. "Kami mengajak warga Banjar Bantas Bale Agung terutama ibu-ibu PKK untuk turut berpartisipasi menyukseskan WCD, seperti melaksanakan kegiatan bersih dan pilah sampah, di masing-masing telajakan sekitar perumahannya," ujar Suastika.

Program ini tidak hanya berfokus pada kegiatan bersih-bersih, tetapi juga menjadi momen edukasi penting bagi masyarakat. Selain membersihkan lingkungan, warga juga diajak untuk melakukan pemilahan sampah, pengomposan, dan daur ulang. Upaya ini sejalan dengan konsep Tri Hita Karana, yang menekankan keseimbangan dan harmoni antara manusia dengan lingkungan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan Tuhan.

Semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Bali terlihat jelas dalam pelaksanaan WCD di Desa Bantas. Seluruh banjar di desa ini bergerak serentak di bawah koordinasi Kaur Kewilayahan masing-masing. Hal ini memastikan bahwa aksi bersih-bersih dapat menjangkau seluruh wilayah desa, dari sudut-sudut kecil hingga jalan utama.

Tujuan utama dari gerakan ini adalah mewujudkan Desa Bantas yang asri dan lestari, bersih dari sampah. Dengan keterlibatan aktif dari setiap individu, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin tertanam kuat.

Para ibu PKK menjadi garda terdepan dalam kegiatan ini, menunjukkan peran vital perempuan dalam menggerakkan perubahan positif di lingkungan keluarga dan masyarakat. Mereka tidak hanya membersihkan telajakan atau halaman rumah, tetapi juga menjadi motor penggerak dalam mengedukasi keluarga dan tetangga tentang cara mengelola sampah dengan benar.

Keberhasilan acara ini menjadi cerminan dari sinergi yang baik antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga. WCD bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah nyata dan berkelanjutan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi seluruh warga. (Adi