UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Tabanan Gencarkan Orientasi untuk Kader Percepatan Penurunan Stunting

SUARABANTAS.COM, Tabanan – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tabanan menggelar orientasi untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya mempercepat penurunan kasus stunting. Kegiatan edukasi ini berlangsung pada Rabu, 8 Desember 2021, di Kantor Camat Selemadeg, Tabanan, dan diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari tenaga medis/bidan, kader PKK, dan petugas KB.

Dalam sambutannya, Kasi Kesejahteraan Sosial, Siluh Putu Artini, S.Sos., yang mewakili Camat Selemadeg, menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan. Ia berharap para peserta dapat menularkan pengetahuan yang diperoleh kepada masyarakat luas.

I Nyoman Karyawan, S.E., Penyuluh KB Madya dari Kabupaten Tabanan, menyampaikan tiga materi utama: pendampingan ibu hamil dan pasca melahirkan, pendampingan calon pengantin, pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).

Nyoman Karyawan menjelaskan bahwa Elsimil adalah aplikasi yang berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi risiko stunting pada calon pengantin. Ia menegaskan bahwa percepatan penurunan stunting dimulai dari memastikan setiap calon pengantin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.

"Segala sesuatu harus direncanakan, terutama dalam pernikahan," ujar Nyoman Karyawan. Ia menambahkan, kehamilan yang tidak direncanakan berisiko tinggi menyebabkan stunting, karena 1.000 hari pertama kehidupan sangat krusial. Stunting, yang merupakan gagal tumbuh akibat gizi kronis atau infeksi, tidak bisa disembuhkan tetapi dapat dicegah, termasuk melalui perbaikan pola asuh.

Dewa Made Saduharto, S.Sos., Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Selemadeg, menyampaikan bahwa kendala kekurangan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Selemadeg Barat dan Pupuan kini telah teratasi dengan adanya Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang baru. Hal ini akan mengoptimalkan program Bangga Kencana dari BKKBN yang bertujuan mewujudkan keluarga berkualitas.

Ni Nyoman Sri Indrayanti, S.E., yang juga dikenal sebagai Jero Ayu Parwati—seorang Penyuluh Ahli Bangga Kencana Pusat berharap ada solusi konkret dari pemerintah untuk anak-anak yang teridentifikasi stunting. Ia menceritakan pengalamannya melalui Yayasan Tri Murti Nusantara dalam memberikan bantuan kepada seorang anak stunting di Badung yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Menyadari bahwa faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab gizi buruk, Jero Ayu Parwati juga memberikan edukasi tentang ekonomi kreatif. Sebagai pelaku UKM, ia mengajak para peserta untuk menjadi reseller produk-produk kesehatan, membuka peluang usaha baru bagi mereka, "pungkasnya. (Adi