![]() |
Bendesa Adat Bantas I Wayan Wijana memberikan motivasi kepads Sekaa Shanti Asti Kencana Senin, (29/8) di Balai Banjar Bantas Bale Agung. |
SUARABANTAS.COM, Tabanan – Sekaa Shanti Asti Kencana, kelompok seni tradisional di Balai Banjar Bantas Bale Agung, Desa Bantas, mendapatkan kunjungan penting dari Bendesa Adat Bantas, I Wayan Wijana, pada Senin, 29 Agustus 2023. Dalam kunjungan tersebut, Bendesa Adat memberikan dukungan moral dan material kepada para peserta latihan mesanti, menekankan pentingnya pelestarian dharma gita sebagai bagian tak terpisahkan dari upacara adat di Bali.
Kegiatan rutin latihan mesanti yang dilakukan oleh Sekaa Shanti Asti Kencana di Bale Banjar Bantas Bale Agung tiba-tiba menjadi istimewa dengan kehadiran Jero Bendesa Adat. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah bentuk dorongan dan motivasi langsung dari pemimpin adat kepada para seniman muda.
Bendesa I Wayan Wijana berpesan agar mereka serius dan konsisten dalam menekuni seni melantunkan kakawin ini. Ia juga menegaskan bahwa pembentukan kelompok pesantian di setiap banjar merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya Bali.
Kegiatan ini melibatkan Sekaa Shanti Asti Kencana, sebuah kelompok seni pesantian di Desa Adat Bantas, serta Jero Bendesa Adat Bantas, I Wayan Wijana. Kunjungan ini adalah bagian dari inisiatif pribadi Jero Bendesa untuk memberikan motivasi kepada setiap kelompok sekaa shanti di wilayahnya. Ini menunjukkan komitmen para tokoh adat dalam menjaga tradisi tetap hidup. Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, 29 Agustus 2023, di Bale Banjar Bantas Bale Agung, yang menjadi pusat kegiatan kebudayaan masyarakat setempat.
Menurut Bendesa I Wayan Wijana, seni pesantian sangat erat kaitannya dengan Panca Yadnya, lima persembahan suci dalam ajaran Hindu Bali. Dharma gita, yang meliputi berbagai jenis seperti Sloka, Palawakya, Sekar Agung/Kakawin, Sekar Madia/Kidung, dan Sekar Alit/Macapat, merupakan bagian integral dari ritual keagamaan sebagai bentuk pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, keberadaan dan regenerasi sekaa shanti menjadi vital untuk memastikan keberlangsungan upacara-upacara adat di Bali.
Selain memberikan motivasi, Jero Bendesa Adat Bantas juga memberikan dana pembinaan kepada Sekaa Shanti Asti Kencana. Dana ini diharapkan dapat menjadi stimulan agar kelompok-kelompok sekaa shanti di setiap banjar dapat terus berkembang.
Ia juga secara khusus menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan tradisi ini. Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa pemimpin adat tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga dukungan konkret agar seni dan budaya Bali, khususnya pesantian, tetap lestari. (Adi)