UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Atasi Keterbatasan Dana Pusat, Perumda Tabanan Gandeng Swasta Kembangkan SPAM untuk Kebutuhan Air Bersih

SUARABANTAS.COM, Tabanan - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirta Amertha Buana (TAB) Kabupaten Tabanan mengambil langkah strategis untuk memperkuat pasokan air bersih di wilayahnya. Badan usaha milik daerah ini menjalin kemitraan dengan PT Rafa Karya Indonesia dalam rangka pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang memanfaatkan sumber air dari Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi.

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai bentuk formalisasi kerja sama ini dilaksanakan pada Senin (28/4/2025). Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas keterbatasan pendanaan yang dapat dialokasikan oleh Pemerintah Pusat. Kemitraan dengan pihak swasta diharapkan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin mendesak di Kabupaten Tabanan.

Direktur Utama Perumda TAB, I Gede Nyoman Wirah Adnyana, menjelaskan bahwa inisiatif pengembangan SPAM di Tukad Yeh Empas sebenarnya telah dirintis sejak tahun 2017 melalui dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun, pandemi COVID-19 menyebabkan proyek tersebut terhenti di tengah jalan, tepatnya setelah pembangunan bendungan rampung.

"Proyek ini sudah kami rancang sejak 2017 dengan harapan dukungan APBN. Sayangnya, pandemi COVID-19 menghambat kelanjutan pembangunannya," ujar Wirah pada Selasa (29/4/2025). Ia menambahkan, setelah pandemi mereda, Perumda TAB berupaya melanjutkan proyek, namun alokasi APBN tidak mencukupi untuk keseluruhan kebutuhan pengembangan SPAM.

Lebih lanjut, Wirah menerangkan bahwa tahapan selanjutnya dalam proyek krusial ini adalah penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS). Proses ini akan melibatkan pengkajian mendalam oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta pendampingan dari aparat penegak hukum untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.

"Setelah kajian dan pendampingan selesai, proyek ini akan memasuki tahap tender terbuka. Kami memberikan kesempatan yang sama kepada perusahaan lain untuk berpartisipasi," tegas Wirah. Ia memperkirakan bahwa keseluruhan proses, mulai dari studi kelayakan hingga tender, akan memakan waktu antara enam bulan hingga satu tahun.

Pengembangan SPAM Tukad Yeh Empas dan Tukad Nyanyi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih jangka panjang di Kabupaten Tabanan. Prioritas utama dari proyek ini adalah mendukung sektor pariwisata di wilayah selatan Tabanan yang terus berkembang pesat. Meskipun demikian, Wirah memastikan bahwa pengembangan SPAM ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan air untuk sektor pertanian di wilayah hulu, sehingga tidak menimbulkan konflik kepentingan. (SB