UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Orang Tua Garda Terdepan Pembentukan Karakter Anak di Era Digital

ilustrasi gambar orang tua bersama anak

SUARABANTAS.COM, Jakarta – Peran sentral orang tua dalam menanamkan karakter luhur pada anak sejak usia dini kembali mengemuka. Sosiolog Universitas Indonesia, Ida Ruwaida, dalam perbincangan dengan Pro3 RRI pada Jumat (9/5/2025), menekankan bahwa keluarga merupakan fondasi utama sosialisasi anak, sebuah tanggung jawab yang menurutnya tidak dapat sepenuhnya dilimpahkan kepada institusi pendidikan.

Ida Ruwaida menyoroti adanya kecenderungan sebagian orang tua untuk menyerahkan tanggung jawab pembentukan karakter anak sepenuhnya kepada sekolah. Padahal, keluarga memiliki peran krusial sebagai agen sosialisasi pertama dan utama.

Perhatian utama dalam isu ini adalah para orang tua, anak-anak sebagai generasi penerus, serta institusi pendidikan sebagai mitra dalam proses pembentukan karakter.

Isu mengenai peran orang tua dalam pendidikan karakter anak ini relevan di seluruh lingkungan keluarga dan masyarakat, khususnya di Indonesia yang tengah menghadapi tantangan perkembangan zaman dan pesatnya arus informasi digital.

Ida Ruwaida menjelaskan bahwa fondasi moral dan nilai sosial anak terbentuk lebih kuat melalui lingkungan keluarga yang konsisten dan suportif. Ia juga menyoroti adanya pola komunikasi dalam keluarga yang kurang demokratis serta pola pengasuhan permisif akibat kesibukan ekonomi, yang dapat berdampak negatif pada kontrol emosional dan pengawasan perilaku anak. 

Lebih lanjut, di era digital ini, anak-anak terpapar informasi secara masif, sehingga peran orang tua dalam menyaring dan mendampingi anak menjadi semakin krusial demi kesehatan mental mereka. Ida Ruwaida menekankan perlunya kolaborasi yang kuat antara keluarga, institusi pendidikan, dan negara. Sinergi antar pihak ini dinilai penting agar nilai dan norma dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam membentuk karakter anak yang tangguh dan berakhlak mulia. 

Orang tua diharapkan lebih aktif terlibat dalam proses tumbuh kembang anak, membangun komunikasi yang demokratis, dan menerapkan pola asuh yang peka terhadap perkembangan zaman serta tantangan era digital. (*)