![]() |
(Foto: Istimewa) |
SUARABANTAS.COM, Tabanan – Pemerintah Kabupaten Badung, bersama Polres Badung, mempererat sinergi dengan mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Upaya ini dilakukan melalui pertemuan tatap muka yang digelar di Restoran Sunfield, Desa Darmasaba, Abiansemal, pada Jumat (5/9/2025).
Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus diskusi antara Pemerintah Kabupaten Badung, Polres Badung, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Badung, dan LSM Jarak Bali. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menguatkan kerja sama dalam menjaga kamtibmas di wilayah Badung, terutama sebagai daerah tujuan pariwisata internasional.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Kapolres Badung, AKBP M. Arif Batubara, beserta jajaran. Dari unsur masyarakat, hadir perwakilan dari Aliansi BEM Kabupaten Badung, termasuk BEM dari ITEKES Bintang Persada, Universitas Triatma Mulya, dan Stikes Bina Usada Bali, serta perwakilan dari LSM Jarak Bali.
Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat merupakan wujud nyata dari komitmen bersama dalam menjaga stabilitas keamanan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas peran aktif Polres Badung, mahasiswa, dan LSM dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Sebagai daerah destinasi pariwisata internasional, Kabupaten Badung wajib hukumnya menjaga keamanan dan ketertiban untuk kenyamanan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung," ujar Bagus Alit Sucipta. Ia juga berharap sinergi dan kolaborasi ini dapat terus terjalin demi kemajuan masyarakat Badung.
Pertemuan tatap muka ini menjadi platform bagi para pihak untuk bertukar pandangan dan menyusun langkah-langkah strategis dalam menjaga kamtibmas. Kehadiran mahasiswa dan LSM menunjukkan adanya partisipasi aktif dari elemen masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam membangun stabilitas keamanan melalui pendekatan yang partisipatif dan inklusif. (*)