UY0EvzZgeEEo4KiQ1NIivy9VYY1PQHFF9n6p7Enr
Bookmark

Kunjungan Kerja: Menteri Bappenas Tinjau Proyek Strategis Bali Maritime Tourism Hub

Kunjungan Menteri Bappenas menunjukkan dukungan penuh Pemerintah Pusat terhadap percepatan proyek pariwisata maritim di kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Benoa, Denpasar. (Foto: Istimewa)

SUARABANTAS.COM, Denpasar – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S, melakukan kunjungan kerja strategis di kawasan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Benoa, Denpasar, pada Rabu, 15 Oktober 2025. Kunjungan ini menegaskan pentingnya proyek tersebut sebagai bagian integral dari rencana pembangunan nasional.

Kunjungan kerja ini berpusat di Pelabuhan Benoa, kawasan BMTH, Denpasar. Menteri Rachmat Pambudy didampingi oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono. Rombongan meninjau langsung sejumlah fasilitas kunci, termasuk Cruise Terminal serta Area Pengembangan 1 dan Area Pengembangan 2.

Dalam paparannya, Menteri Rachmat Pambudy menekankan bahwa pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi BMTH merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Tujuan kunjungan dan pengembangan ini adalah untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026.

Proyek BMTH berperan vital dalam mendukung penataan infrastruktur dan amenitas pariwisata di Bali, khususnya dalam mewujudkan konsep destinasi pariwisata regeneratif. Ini berarti proyek tersebut harus mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kunjungan Menteri Bappenas menunjukkan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat terhadap percepatan proyek pariwisata maritim terbesar di Bali ini. Kehadiran Direktur Utama PT Pelindo, sebagai pengelola BMTH, turut memastikan bahwa rencana pembangunan di lapangan selaras dengan kebijakan nasional yang diarahkan oleh Bappenas.

Pengembangan BMTH diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas pelabuhan untuk kapal pesiar (cruise), tetapi juga memperkuat sektor maritim dan pariwisata Bali secara keseluruhan, menjadikannya gerbang utama pariwisata bahari di Indonesia Timur. (*)