SUARABANTAS.COM, Jakarta - Perubahan mencolok pada tampilan fisik pesawat kepresidenan Republik Indonesia A-001 memicu perhatian publik. Pesawat yang sebelumnya didominasi warna merah kini hadir dengan corak serba putih, lengkap dengan garis merah yang membentang di sisi badan pesawat. Perubahan livery ini pertama kali teramati pada 14 April 2025, saat pesawat tersebut terparkir di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, bersebelahan dengan pesawat kepresidenan PK-GRD yang saat ini digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, memberikan penjelasan terkait transformasi visual pesawat kenegaraan tersebut. Dalam diskusi di Jakarta pada Sabtu (17/5/2025), Hasan menyatakan bahwa penggantian warna dan corak merupakan bagian dari perawatan dan pemeliharaan rutin pesawat.
![]() |
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi (kanan) dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (17/5/2025). |
"Terus terang, saya harus cek dulu soal kenapa pesawat kepresidenan ganti warna. Tetapi begini teman-teman, kalau kendaraan, pesawat, kapal, itu ada pemeliharaan rutin, maintenance rutin. Ya salah satu pemeliharaannya juga ganti desain, ganti warna," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan.
Lebih lanjut, Hasan meminta agar perubahan ini tidak dibesar-besarkan atau dicari-cari alasannya yang berlebihan. Ia menganalogikan perubahan ini layaknya pergantian warna pada mobil kepresidenan yang dianggap sebagai hal yang wajar.
Menurut Hasan, penggantian livery bukan hanya soal estetika, melainkan juga memiliki tujuan fungsional. Perawatan rutin, termasuk penggantian cat, penting untuk mengurangi risiko korosi, oksidasi, serta potensi kerusakan akibat tumpahan bahan bakar atau faktor lingkungan lainnya.
Sebelumnya, Pesawat Kepresidenan A-001 yang juga digunakan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo memiliki ciri khas warna merah yang dominan di bagian moncong, yang kemudian semakin menipis ke arah ekor. Tulisan "Republik Indonesia" tertera jelas dengan warna putih di atas latar belakang merah.
Namun, tampilan saat ini menunjukkan perubahan signifikan. Pesawat didominasi warna putih dengan aksen garis merah tebal di bagian atas jendela dan garis merah tipis di bagian bawahnya. Selain itu, tulisan "Republik Indonesia" kini berwarna hitam dengan jenis huruf yang berbeda, menyerupai livery pesawat kepresidenan PK-GRD.
Meskipun Hasan Nasbi menekankan aspek perawatan rutin sebagai alasan utama, ia juga menyatakan akan mencari informasi lebih lanjut mengenai alasan persis di balik perubahan livery ini, termasuk rincian biaya yang dikeluarkan untuk pengecatan pesawat. Pernyataan ini membuka ruang interpretasi mengenai kemungkinan adanya pertimbangan lain di balik perubahan identitas visual pesawat kepresidenan. Apakah ini sekadar pemeliharaan rutin, ataukah juga mencerminkan identitas dan era kepemimpinan yang baru? Informasi lebih lanjut dari pihak terkait tentu akan memberikan kejelasan yang lebih komprehensif. (*)